Jakarta, beritaasatu.com – Perjuangan dari beberapa tokoh pergerakan selama 10 tahun meneriakan adanya perubahan dari tempat ketempat lain kini para tokoh tokoh yang menginginkan perubahan menemukan tempat yang cocok dalam meneruskan perjuangannya dalam perubahan untuk bangsa dan negara demi kepentingan rakyat. Tempat itu di beri nama Balai Pejuang Trisakti sebelum memberi nama tempat tersebut Hatta Taliwang bersama teman-teman seperjuangan melakukan diskusi terlebih dulu akhirnya sepakat dengan nama Balai Pejuang Trisakti. Koordinator Bale Pejuang Trisakti mantan aktivis 77-78 Hatta Takiwang mengatakan Balai ini dirikan sebagai tempat menampung aspirasi rakyat dan menanggapi isu yang berkembang saat ini serta mengawal Trisakti Bung Karno.
“Pendirian Bale ini di dukung oleh ibu Rahmawati yang mana bersedia memberikan fasilitas tempat sangat strategis untuk melakukan diskusi dan konfrensi pers dalam menyikapi kebijakan pemerintah yang selalu merugikan rakyat,” jelas Hatta saat digelarnya acara syukuran berdirinya Bale Pejuang Trisakti di Jalan. Jatipadang no 54A Pasar Minggu Jakarta Selatan, (6/1/15).
Lanjut Hatta, bahwa Bale Pejuang Trisakti boleh digunakan oleh masyrakat yang satu visi diantara ingin memperbaiki bangsa dari keterpurukan dan menginginkan perubahan di segalah sektor.
Ditempat yang sama Wakil Ketua Umum Front Pelopor Eko Suryo Sancoyo dalam sambutanya megatakan tempat ini didirikan sebagai tempat aspirasi rakyat yang menginginkan perubahan, karena sampai saat ini belum ada perubahan yang ditunjukan oleh pemerintahan Jokowi.
“Dalam memperjuangkan aspirasi rakyat kita membutuhkan tempat untuk mendiskusikan perkembangan situasi politik seperti sekarang ini,perjuangan ini sangat dibutuhkan karena rakyat ingin membuat suatu perubahan untuk rakyat bukan perubahan yang dimiliki oleh elit-elit politik,” tandasnya. (Idea/Ray)