Dollar AS Bisa Pengaruhi Hutang Indonesia Membengkak

oleh
oleh

salamudin-daeng-igjJakarta, beritaasatu.com – Peneliti Indonesia for Global Justice (IGJ) Salamudin Daeng mengatakan bahwa sektor keuangan dan perbankan adalah sektor yang sangat besar andilnya  dalam hutang luar negeri, hutang Indonesia sudah mencapai 700 triliun, bisa dibayangkan kalau itu hutang dengan mata uang dolar maka hutang itu akan meningkat.

“Kebijakan pemerintah yang menaikan harga BBM tidak menolong sama sekali, dimana subsidi telah dikurangi dan dialihkan kepada pembangunan infrastruktur itu tidak membantu sama sekali,” kata Salamudin Daeng saat digelarnya acara Syukuran dan Diskusi di Balai Pejuang Trisakti, Jalan Jati Padang Pasar Minggu, Jakarta (6/1/15).

Lanjut Salamudin pemerintah hamya memberikan persepsi saja sehingga yang ada  hanya keterpurukan yang sangat merugikan. Salah satu untuk menyelamatkan pemerintah bahkan pemimpin negara yaitu melakukan utang sebanyak-banyaknya.

“Diera otonomi daerah pemberian ijin pengelolaan sumber daya alam merajalela dan hanya menungguh keuntungan dari konpensasi dari pengusaha asing yang melakukan pengelolan sumber daya alam,” terangnya.

Masih menurut Salamudin, penguatan dollar AS akan berdampak pada perusahaan yang ada di Indonesia, dimana perusahaan milik BUMN maupun swasta akan kesulitan bahkan tidak akan dapat mebayar hutangya dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

“Akibat dollar AS menguat maka akan berdampak pada ribuan perusahaan di Indonesia, baik perusahaan BUMN maupun perusahaan swasta tidak memiliki kemampuan untuk bayar utang baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang,” pungkasnya (Ray)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.