Jakarta, beritaasatu.com – Menko Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Tedjo Edy Purdijatno mengaku belum menerima perintah pergantian Kepala Kepolisian yang dikini dijabat Jenderal Sutarman oleh Presiden Jokowi. Meskipun, santer kabar beredar sudah didengungkan sejak November lalu.
“Saya belum menerima perintah itu dari Pak Jokowi. Lagian kan tugas Sutarman masih panjang hingga masa baktinya berakhir pada Oktober mendatang,” kata Tedjo, di Jakarta, Rabu (7/1/2015).
Lebih lanjut, Tedjo menegaskan bahwa tidak ada pembahasan pergantian dipercepat, sebab tugas Sutarman dipandang masih panjang. “Masih panjang tugas Sutarman kok, sehingga belum
ada perintah pergantian,” beber Tedjo.
Namun, kata Tedjo, masih terbuka kemungkinan jika Presiden ingin mempercepat pergantian Kapolri. Pemilihan Kapolri merupakan hak prerogatif presiden.
“Itu tergantung pimpinan ya. Kalau Pak Presiden menghendaki segera, itu bisa. Tapi sampai pensiun juga bisa. Terserah beliau saja,” cetus Tedjo.
Sementara soal pergantian Kepala BIN, Tedjo juga mengaku belum mengetahui banyak mengenai perkembangan terakhir pergantian Kepala BIN.
“Masih panjang, tidak ada pembicaraan itu,” kata dia.
Sebelumnya, Senin lalu (5/1), Bekas Ka BIN AM Hendropriyono sambangi Istana Negara untuk menghadap Presiden Jokowi, apakah akan membahas calon Ka BIN.
Lebih jauh, Tedjo membantah bahwa kedatangan Hendro membahas calon Kepala BIN. Dia menuturkan semuanya tergantung Presiden maunya kapan.
“Kepala BIN dan Kapolri kan masih ada. Sampai saat ini, Presiden Jokowi masih menggunakan jasa Kapolri dan Kepala BIN dari pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono yakni Jenderal Sutarman dan Marciano Norman,” tukasnya.