Jakarta, beritaasatu.com – Travel waning yang dikeluarkan Kedubes Amerika Serikat bagi warganya yang akan berkunjung ke Surabaya soal ancaman ISIS dinilai agar Indonesia meningkatkan kewaspadaan.
“Travel warning agar Indonesia meningkatkan kewaspadaannya saja. Agar situasi lebih aman kita selalu sigap dan berikan data yang berafiliasi dengan ISIS,” demikian disampaikan Menko Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Tedjo Edy Purdijatno, di Jakarta, Rabu (7/1/2015).
Tedjo mencontohkan di Malaysia ada WNI tertangkap tapi bebas. Walau demikian, dirinya kembali menegaskan tidak ada ancaman serius yang terjadi di Surabaya. Pemerintah bisa menjamin itu.
“Tidak ada ancaman serius dalam negeri. Saat Natalan dan Tahun Baru aman. Semua bisa pemerintah garansi. Kita anggap itu bukan ancaman besar, kita hanya perlu waspadai dan tingkatkan kewaspadaan sehingga tidak terjadi apa yang tidak diinginkan,” jelasnya.
Lebih jauh, Tedjo memastikan bahwa kondisi di Surabaya tetap kondusif pasca keluarnya security message tersebut. Travel warning AS itu haknya pihak AS. Tapi patut diwaspadai agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diharapkan.
“Insya Allah garansi aman asal kita benar-benar berikan informasi,” tukasnya.
