Kepada:
Lukman Sardi
Ditempat
Salam Reformasi !!!
Sinema ‘Dibalik 98’ patut diberikan apresiasi sebagai bagian pembelajaran akan nilai-nilai sejarah dan penghargaan terhadap jasa-jasa para pelaku sejarah. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai Para Pahlawannya, maka selayaknya ‘Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah’, namun sangat disayangkan sekali, film layar lebar tersebut masih sangat jauh dari fakta sejarah.
Kami paham ‘Dibalik 98’ hanyalah Fiksi Romantis belaka yang memanfaatkan momentum sejarah 1998 untuk Produk Industri Film, tanpa mengedepankan nilai-nilai sejarah dari ‘Gerakan Mahasiswa 1998’, hal tersebut tampak jelas pada setting lokasi, style dan kostum yang tidak sesuai dengan situasi serta kondisi pada tahun 1998.
Gerakan Mahasiswa 1998 bebas dari Partai Politik termasuk PRD, yang tidak pernah membangun Basis Kampus, suatu pembelokan sejarah ketika bendera PRD berkibar di Gedung DPR/MPR saat itu, bahkan sutradara juga tidak menghargai ‘Pahlawan Reformasi’ dengan salah pakai ‘Jaket
Almamater’.
Demikianlah Surat Somasi ini dibuat untuk saudara sutradara ‘Dibalik 98’, terimakasih.
Jakarta, 06 Januari 2015
Tertanda:
1. Ismed Matahari, ST.
2. Tulus Arif BR, SE.
3. M. Nurfajar, SH.
4. Luly Hernawan, ST.
5. Rudy PHL, SE.
6. Aji Kusuma
7. Muhd. Firman Hidayatullah, SH.
8. Adrian Yansen Pale, ST.
9. Faisal Rachman
10. Ilham Lubis
11. Ucok S. Hidayat
12. Rahmatullah NL, Mpd
13. Maman Fathurochman, SE.
14. Yun
15. Jove Manukoa
16. I Wayan ‘Bob’ Tirja N.
17. Agus Subhan Malma.
18. Mukhliz Nirvana Lazuardhi.
19. Ghaffar Rinn.
20. Wawan Leak.
21. Leonard Eko Wahyu.
22. Trie Susilo Bekti.
23. Eka Sari.
24. Nemi Mu’tasim Billah.
25. Ridwan Darmawan ……….
Silahkan cantumkan nama dan sebarluaskan
bila setuju, terimakasih.