Jakarta, beritaasatu.com – Program/kebijakan maritim yang didengungkan oleh pemerintahan Jokowi-JK selama kurun waktu 3 bulan ini, publik menilai positif.
Demikian dikemukakan Direktur Penelitian Sosial dan Politik Puspol Indonesia Ahmad Tarmidzi Alkhudri di Bakoel Koffie, Menteng Jakpus, Rabu (21/1).
“Program maritim dinilai positif oleh publik sebanyak 45%,” kata Tarmidzi.
Disebutkannya, dalam hasil paparan survei yang dilakukan lembaganya bahwa responden mengetahui visi maritim era kepemimpinan Jokowi-JK dengan menjawab Ya : 39,15%, dan Tidak : 60,85%.
Sementara, lanjut Tarmidzi, sebagai wujud pelaksanaan visi Maritim baru-baru ini pemerintahan Jokowi-JK melakukan penenggelaman kapal-kapal asing, responden menjawab tepat sasaran sebanyak 45%, penenggelaman harus sesuai prosedur 34%, bentuk ketegasan : 20%, dan tidak tahu : 1%
“Dan publik merasa yakin bahwa pemerintahan Jokowi-JK serius membangun visi maritim dari penenggelaman Kapal tersebut, dengan menjawab Ya : 74.07 %, dan Tidak : 25.93%,” tukasnya.
Puspol Indonesia membuat riset terkait dengan evaluasi Triwulan Rezim Jokowi-JK. Adapun aspek yang dievaluasi meliputi, pertama kebijakan pendidikan. Kedua, Kebijakan maritim. Ketiga, kebijakan kartu sakti. Keempat, kebijakan BBM. Kelima, kebijakan nilai tukar rupiah. Dan keenam, pandangan publik tentang performance Jokowi.
Penelitian ini menggunakan paradigma Post-Positivistik yang merupakan upaya perbaikan terhadap paradigma positivisme yang hanya mengandalkan pengamatan langsung terhadap obyek yang diteliti. Penelitian ini diharapkan mampu mengelaborasi data penelaian publik dalam konteks yang terukur secara kuantitatif dan kualitatif. Dalam analisisnya, paradigma ini bertumpu pada pendekatan mixed method.
Survei dilakukan sejak 6 s/d 16 Januari 2015. Penentuan responden menggunakan teknik multistage random sampling. Setiap responden memiliki kesempatan/peluang yang sama untuk terpilih sebagai sampel.
komposisi responden berdasarkan jenis kelamin dengan jumlah 756 orang terdiri dari laki-laki 492, perempuan 264. Sedangkan responden dari mata pencaharian berjumlah 756, terdiri dari wiraswasta 248, buruh 4, PNS 72, Mahasiswa 268, Nelayan 44, Lainnya 120. Sementara responden berdasarkan usia berjumlah 756, terdiri dari usia 17-30 : 440, 31-50 : 240, 51-63 : 68, dan lebih dari 63 : 8.
Konsentrasi riset dilakukan di DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten. Jumlah responden sebanyak 756 orang dengan mempertimbangkan tingkat heterogenitas wilayah, jenis kelamin, usia, dan mata pencaharian responden. Adapun tenaga lapangan survei sebanyak 9 orang dan 4 orang tenaga ahli. Margin of error adalah 3 % pada tingkat kepercayaan 95 %.