Harga BBM Premium Bakal Naik Lagi Jadi Rp. 8.500

oleh
oleh

pom bensin manisBeritaasatu – Harga BBM belum mengalami penyesuaian selama tiga bulan. Pada kurun waktu ini, harga minyak mentah dunia ternyata cenderung naik dan nilai tukar rupiah terus merosot terhadap dolar AS sehingga membuat perhitungan harga BBM tidak lagi sesuai.

Dirjen Migas IGN Wiratmaja menjelaskan, berdasarkan perhitungan yang dilakukan Kementerian ESDM, harga BBM per 1 April 2015 sebesar 8.150 per liter. Per 1 Mei, harganya masih tetap Rp 8.150 per liter. Angka ini melonjak menjadi Rp 9.200 per liter pada 1 Juni dan Rp 9.350 per liter.

“Itu harganya kalau kita mengikuti fluktuasi harga minyak yang sifatnya per bulan. Untuk bulan Agustus, harga BBM seharusnya Rp 8.500 per liter,” jelas Wiratmaja, selama dikutip dari situs Kementerian ESDM, Selasa (28/7/2015).

Sesuai saran DPR, pemerintah telah melakukan kajian perhitungan harga BBM untuk per 3, 4 dan 6 bulan. Untuk harga BBM dengan evaluasi yang dilakukan per 3 bulan, harga BBM pada Agustus 2015 sebesar Rp 8.850. Evaluasi yang dilakukan per 4 bulan, harga BBM pada Agustus 2015 mencapai Rp 8.600 per liter dengan kurs Rp 13.091 per Dolar AS. Sedangkan untuk evaluasi per 6 bulan, harga BBM pada Agustus Rp 8.200 per liter dengan kurs Rp 12.989 per Dolar AS.

Apabila harga BBM ditetapkan per 1 Agustus, maka harga premium naik menjadi sekitar Rp 8.000 hingga Rp 8.200 per liter. Sedangkan solar, harganya belum tentu naik karena kenaikannya di pasar dunia tidak signifikan. Terlebih lagi lantaran Solar terkait langsung dengan masyarakat dari sisi transportasi umum, industri dan logistik.

Pemerintah terakhir melakukan penyesuaian harga BBM pada 28 Maret 2015 yaitu Solar Rp 6.900 per liter dan Premium Rp 7.300 per liter.

Perhitungan harga BBM terdiri dari komponen harga dasar yang terdiri dari margin, biaya penyimpanan, biaya distribusi, biaya peroleh kilang/impor dan HIP bensin RON 88 (MOPS Mogas 92×98,42%), ditambah biaya tambahan distribusi, PBBKB yaitu 5% dikali harga dasar dan PPN yaitu 10% dikali harga dasar.

Harga BBM ini dapat ditekan apabila Indonesia telah memiliki kilang minyak baru karena lebih banyak mengimpor minyak mentah daripada BBM. Selama ini, Indonesia banyak mengimpor BBM sehingga harga BBM di dalam negeri sangat tergantung harga MOPS.

“Kalau harga crude-nya kita beli dalam jangka waktu 20 tahun, misalnya dari Iran, Irak Arab saudi, harganya pasti lebih rendah karena ada diskon. Target pemerintah sekarang ini menurunkan HIP dengan membangun kilang dan merevitalisasi kilang, supaya kita bisa beli crude dalam jangka panjang dan dapat diskon, pasti HIP turun,” paparnya.

Khusus untuk harga Solar yang tidak naik secara signifikan, menurut Wiratmaja, terjadi anomali akibat perekonomian dunia yang lesu dan berakibat banyaknya industri yang mengurangi suplai solar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.