JAKARTA – Pengamat politik Boni Hargens menilai konflik antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kepolisian adalah sebuah ujian yang keras terhadap Presiden Jokowi.
“Perkara ini bukan perkara yang sederhana,” kata Boni saat diskusi di Gedung Joeang 45 Jakarta, Kamis (29/1).
Dikatakan Boni, hal itu diawali dengan penetapan tersangka BG ketika momentum pencalonan calon kapolri serta tanpa bukti yang kuat. Selanjutnya, Abraham Samad yang dituduh ada main lobi politik, dan sekarang masih tanda tanya. Kemudian esoknya BW ditangkap.
“Hal ini ada latar belakang yang sangat rumit. Di Polri pun ada pertarungan Jenderal untuk menjadi Kapolri. Para jenderal pun kebanyakan tidak bersih,” ujarnya.
Dirinya berharap kepada tim 9 harus memecahkan permasalahan-permasalahan ini. Banyak pertarungan kepentingan di balik layar. Sikap Jokowi sudah bagus dengan berusaha berdiri di tengah-tengah.
“Yang kita butuhkan adalah keputusan yang tepat dari Jokowi, meskipun tidak cepat. Jokowi harus menyelamatkan KPK-Polri. Jokowi harus mencari win-win solutian,” bebernya.
Lebih jauh, Boni mengemukakan bahwa BG harus segera dilantik dan berikutnya stop kriminalisasi KPK. Namun, ketika sudah menjabat dan terbukti bersalah, maka BG harus dicopot dan digantikan yang lain.
“KPK pun sebaliknya harus meneruskan proses hukum. Mari selamatkan kpk dan polri, karena bangsa ini ada di tangan penegak hukum,” tukasnya.