Semakin Kuat, Gus Dur Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan

oleh
oleh

Gus Dur JokowiBeritaasatu – Usulan agar Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dianugerai gelar pahlawan nasional semakin berkembang dan menguat.

Aktivis Sahabat Gus Dur yang juga Wakil ketua DPP Bahu Nasdem, Hermawi Taslim, mengatakan urgensi penetapan Gus Dur sebagai pahlawan nasional sebagai bagian dari upaya pelestarian pemikiran tokoh-tokoh bangsa yang menjadi landasan keindonesiaan.

“Pengusulan Gus Dur sebagai pahlawan nasional adalah wujud dari pemeliharaan atas nilai-nilai kebangsaan yang telah ditanamkan beliau,” ujar Taslim saat menjadi pembicara dalam Halaqah Ramadhan bertema “Menggali Ideologi dan Gagasan Bung Karno Dan Gus Dur” yang diselenggarakan oleh DPW Partai Nasdem Jatim, di Aula Utama Partai Nasdem di Surabaya, Sabtu (4/7).

Dikatakan dia, penting untuk memahami para tokoh nasional dan pemikirannya melalui sudut pandang kebangsaan masing-masing tokoh. Indonesia tidak akan bertahan tanpa mereka yang adalah pelaku sejarah di zamannya. Dan Gus Dur adalah salah satu diantaranya.

“Perlu pemahaman utuh tentang pemikiran para tokoh bangsa agar identitas kebangsaan Indonesia tetap terpelihara utuh meskipun era berubah-ubah,” tukasnya.

Halaqah dibuka oleh Wakil Gubernur Jatim Syaifullah Yusuf, dihadiri hampir 300 peserta dan dipandu oleh Redaktur Nusantara Harian Kompas Tri Agung Kristanto. Selain Hermawi Taslim, halaqah menghadirkan pembicara lainnya, Bondan Gunawan (Mantan Mensesneg era Gusdur), Mochamad Munib Huda (mantan Sespri Gusdur), dan Pastor Didit Pr (Vikjen Keuskupan Surabaya).

Sementara itu, Ketua DPW Partai Nasdem Jatim Effendi Choiri dalam sambutannya mengatakan partainya akan terus menggali pemikiran- pemikiaran para tokoh bangsa untuk memperkaya dan memperkuat keindonesiaan menghadapi era globalisasi.

Oleh karena itu, para kader diminta untuk mempelajari sejarah, pemikiran para tokoh pejuang dan pendiri bangsa Indonesia. Tujuannya agar ke depan mereka tidak memikirkan uang dan kekuasaan, tapi melakukan gerakan restorasi dan berjuang untuk rakyat.

Tekad Effendie Choirie, Nasdem tidak ingin melupakan sejarah yang terkait dengan pendirian partai tersebut. Oleh karena itu, Jatim akan memulai mendiskusikan, menggali, memperbincangkan pikiran-pikiran para pemimpin bangsa, terutama Bung Karno dan Gus Dur.

Sebagai tindak lanjut, NasDem Jatim akan rutin menggelar diskusi tentang sejarah dan pemikiran tokoh-tokoh yang terlibat dalam bangsa Indonesia, terutama tokoh yang ‘lahir’ di Jawa Timur seperti HOS Tjokroaminto, KH Mas Mansur, KH Wachid Hasyim, KH Hasyim Asyari, Bung Tomo dan lain-lain.

“Saya kira ini menarik. Misalkan, Tjokroaminto kok bisa melahirkan kader-kader yang kemudian berbeda aliran, berbeda pilihan politik. Ini kan luar biasa. Dan semuanya juga paham Islam Ini untuk memperkaya pikiran-pikiran kader-kader (Nasdem) ini. Jangan sampai menjadi politisi yang hanya memikirkan kekuasaan dan uang. Sekarang yang terjadi di DPR itu (memikirkan) kekuasaan dan uang, tidak pernah berbicara ideologi, tidak pernah bicara gagasan-gagasan.
Nah kita mulai dari sini,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.