Beritaasatu – Striker klub Liga Utama Qatar Al-Khor Syaffarizal Mursalin Agri menyampaikan keinginannya untuk memperkuat timnas Indonesia di masa mendatang.
Syaffarizal yang akrab disapa Farri Agri saat ini berstatus sebagai pemain junior Al-Khor. Namun selama pra-musim, remaja berusia 19 tahun itu mengikuti latihan bersama tim utama.
Farri berada di Qatar, karena sedang menjalani kuliah, dan baru menyelesaikan semester dua di Universitas Stenden, Doha, Qatar. Farri membutuhkan waktu tiga tahun lagi untuk memperoleh gelar sarjana jurusan International Business Management.
Dalam percakapan melalui telepon seluler dengan Bima Said, pemimpin redaksi GOAL.com Indonesia, Farri menyampaikan keinginannya untuk tampil bersama timnas Indonesia.
“Saya sering mengikuti perkembangan sepakbola lewat internet, juga membaca GOAL.com. Semoga tahun 2014 bisa lulus dan semuanya akan lebih jelas, dan saya akan siap untuk lebih sering bermain sepakbola,” ujar Farri.
“Kalau bisa memperkuat tim nasional, apakah U-23 atau senior, pasti merupakan kabar yang baik. Saat ini saya tidak ingin jadwal kuliah terganggu, sambil bermain sepakbola di Al-Khor. Insya Allah, saya bisa membela tim nasional.”
Sempat tersiar kabar Farri Agri akan dinaturalisasi oleh pemerintah Qatar agar bisa memperkuat tim nasional negara itu. Namun Farri Agri membantahnya.
“Berita itu tidak benar. Saya warga negara Indonesia, ingin membela Indonesia,” tegas Farri Agri.
Ditambahkan, dirinya saat ini sedang berusaha meningkatkan kebugarannya. Berdasarkan latihan yang sudah dijalani, kebugaran pemain kelahiran Lhokseumawe, Aceh, itu sudah mengalami peningkatan.
“Saat ini penampilan saya semakin baik. Kepercayaan diri lebih baik dibanding tahun-tahun sebelumnya,” ucap Farri.
“Saat ini saya ingin memperbaiki level fitness saya, supaya bisa mantap menembus tim inti Al-Khor. Mustinya saya ikut bersama tim untuk training camp pra-musim di Jerman beberapa waktu lalu. Tapi saya tidak pergi karena bentrok dengan jadwal kuliah.”
“Saya bermain di tim junior Al-Khor sejak 2009. Sekarang saya latihan pra-musim bersama tim inti. Tiga hari lalu kami menjalani pertandingan [uji coba]. Saya menjadi pemain pengganti, dan sempat diturunkan selama 14 menit.”
Mengenai rumor yang menyebutkan dirinya diberi kesempatan menjalani trial di Paris Saint-Germain (PSG) dan Bolton Wanderers, Farri mengungkapkan: “Itu hanya rumor. Informasi yang ada di Wikipedia tidak sepenuhnya benar. Saya tidak pernah trial dengan PSG.”
“Awalnya saya ingin memperkuat Bolton dengan pergi ke sana sendiri untuk trial. Tapi kemudian akademi [ASPIRE Academy for Sports Excellence di Doha, Qatar] menemukan talenta saya, dan mereka yang merekrut saya pada 2007.”
Farri Agri juga tidak menutup kemungkinan untuk bermain di liga di Indonesia. Namun, ia saat ini lebih fokus menyelesaikan kuliahnya terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan terjun ke sepakbola profesional atau tidak.
“Saya masih berusia 19 tahun. Saat ini saya juga fokus ke kuliah, dan masih ada tiga tahun lagi. Main di liga Indonesia belum bisa dipastikan, dan baru bisa dipertimbangkan setelah lulus kuliah,” ungkap Farri Agri.
“Setiap hari saya bermain bola di Al-Khor, harus mengatur waktu dengan jadwal kuliah. Pemain-pemain lainnya lebih tua, lebih berpengalaman, jadi saya banyak belajar dari mereka.”
“Posisi saya semula striker, tapi sejak ada pelatih baru, saya lebih sering ditempatkan di lini tengah. Dengan kerja keras, saya yakin bisa menembus sebagai pemain reguler tim inti.