Beritaasatu.com – Majalah satire Charlie Hebdo kembali terbit setelah penyerangan maut terhadap kantor mereka yang menewaskan 12 orang pekan lalu.
Tampaknya, majalah itu tidak kapok, karena dalam sampul depan edisi terbarunya mereka malah menggambarkan Nabi Muhammad dalam bentuk kartun. Ini adalah satu hal yang amat terlarang bagi umat Muslim dan menjadi salah satu motif penyerangan tiga pria bersenjata pada pekan lalu.
BBC melukiskan, sampul terbaru majalah itu menunjukkan Nabi Muhammad memegang tanda bertuliskan “Saya Charlie”, di bawah tulisan “semua dimaafkan”.
Slogan “Je suis Charlie” atau “Saya Charlie” secara luas digunakan sebagai dukungan moral oleh publik Perancis dan internasional setelah serangan Rabu lalu terhadap kantor majalah tersebut.
Yang berbeda, edisi terbaru Charlie Hebdo pada Rabu ini dicetak jauh lebih banyak, yaitu tiga juta eksemplar dari biasanya hanya 60.000 yang tersedia setiap pekan.
Pengacara majalah kontroversial itu, Richard Malka, mengatakan kepada radio Perancis bahwa tindakan kliennya demi menunjukkan sikap tegas mereka kepada ekstrimis.
“Kami tidak akan menyerah. Semangat ‘Saya Charlie’ berarti hak untuk menghujat,” ujar Malka kepada radio setempat. Sebelumnya majalah ini juga pernah mendapat serangan bom pada 2011 setelah menerbitkan kartun Nabi Muhammad.