JAKARTA, beritaasatu.com – Tak henti-hentinya simpatisan Komjen Pol Budi Gunawan mendatangi Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Mereka adalah Front Revolusioner yang terdiri dari Komite Aksi Mahasiswa untuk Reformasi dan Demokrasi (Kamerad), Front Indonesia Semesta (FIS), Himpunan Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (HIMA UNJ), Sentra Aktualisasi Gerakan Mahasiswa (STIGMA), dan Gerakan Rakyat untuk Keadilan Indonesia (Gerak Indonesia).
“Kami mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk bersama-sama berada dibarisan terdepan membela kepolisian. Jangan jadikan lembaga negara ini hancur oleh oknum-oknum yang haus akan kekuasaan seperti Abraham Samad,” kata Ketua Presidium Kamerad Haris Pertama, Selasa (10/2/2015).
Lebih lanjut, Haris mengemukakan bahwa penetapan tersangka kepada BG sebelum dilakukan Fit and Proper Tes di DPR dinilai pelecehan kepada institusi Polri. Karena bagaimanapun BG adalah pilihan dari Presiden Joko Widodo.
“Penetapan tersangka BG ini kental bernuansa politik. Ini yang akan kami lawan,” kata dia.
Menurutnya, tingkah laku Samad seolah gagah bak malaikat pencabut nyawa berbanding terbalik dengan semua perilaku bejatnya yang terungkap ke publik. Bagaimanapun pimpinan KPK bukan malaikat yang tidak bisa disalahkan. Mereka adalah segerombolan manusia pengecut yang berlindung dilembaga suci KPK.
“Kami dari Front Revolusioner mengingatkan kepada Abraham Samad, Bambang Widjojanto, Zulkarnain, dan Adnan Pandu Praja untuk tidak berlindung kepada lembaga KPK. Kalian harus berani bertanggung jawab atas semua perbuatan yang membuat Indonesia dalam kondisi saat ini. Ingat, dalam dunia perang darah harus dibalas darah. Kalian pimpinan KPK telah membuat kekacauan semua ini,” tukasnya.
Pantauan dilapangan, demonstran yang berada diseberang jalan PN. Jaksel membagikan pin Save Polri kepada para pengguna jalan.
a