Beritaasatu – Sebagian besar pelamar calon pimpinan (capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menginginkan agar lolos seleksi menjadi pimpinan KPK jilid IV, namun tokoh ini justru sebaliknya tak ingin melanjutkan tahapan seleksi berikutnya.
Tokoh yang dimaksud adalah Pakar ekonomi-politik Ichsanuddin Noorsy. Ia diketahui tidak mendaftarkan diri sebagai capim Komisioner lembaga antirasuah. Namun ternyata namanya masuk dalam daftar yang lolos seleksi tahap administrasi calon pimpinan KPK periode 2015 hingga 2020.
“Jika kini ada yang mendaftarkan saya, saya mohon maaf sebelumnya karena saya berprinsip jabatan tidak boleh diburu. Siapa saja yang memburu jabatan publik, pasti mempunyai kepentingan pribadi. Sangatlah menggemberikan jika kepentingan pribadinya adalah menjalankan amanah banyak kalangan,” ungkap Noorsy, Senin (6/7/2015).
Lebih lanjut, Noorsy mengatakan belajar atas situasi tersebut dan berpijak pada prinsip itu, dirinya memperkirakan pernyataannya lolos seleksi Capim KPK bukan sekadar kehendak manusia.
“Biarkan Allah Yang Maha Berkuasa lagi Maha Bijaksana mengambil keputusan terbaik untuk bangsa ini,” terangnya.
Lebih jauh, Noorsy mengucapkan terima kasihnya kepada yang mendaftarkan namanya, juga atas kepercayaan yang diberikan. Ia percaya pihak yang mendaftarkannya ke Pansel KPK adalah mereka yang mencintai kebenaran dan kebaikan bagi bangsa dan negara.
“Namun saya memohon maaf karena saya tidak akan mengikuti tahapan seleksi selanjutnya. Mari kita beri kesempatan kepada mereka yang berprestasi dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan Pansel dan DPR nantinya,” pungkasnya.