Beritaasatu – Mantan Ketua Komisi VII Sutan Bhatoegana meminta maaf kepada Majelis Hakim untuk nada suaranya yang kerap tinggi. Dirinya berkilah hal itu agar tidak ngantuk selama memberikan keterangan.
“Maaf, kadang saya agak naik dikit, supaya tidak ngantuk. Mohon maaf ya Bu. Bicara saya begini modelnya,” jelas Sutan yang menghadiri menjadi saksi untuk terdakwa eks Sekjen ESDM Waryono Karno, Rabu (1/7/2015).
Sebelumnya, Sutan yang Mengenakan kemeja bermotif garis-garis itu diminta untuk menurunkan nada suaranya, sebab kata Ketua Majelis Hakim Artha Theresia Silalahi Sutan seperti orang sedang marah-marah.
“Tolong diturunkan nada suaranya,” Theresia.
Lebih lanjut, Sutan menceritakan kisah masa lalunya gara-gara nada suaranya yang seperti itu. Politisi Partai Demokrat itu mengaku dirinya sempat ingin bercerai lantaran mertuanya tersinggung dengan nada suara politikus Demokrat itu.
Menurutnya, sang mertua berasal dari suku Sunda, Jawa Barat yang tutur katanya lembut tak seperti dirinya.
“Saya hampir cerai sama istri gara-gara itu (nada tinggi), mertua saya orang Sunda. Ketemu sama orang Batak, halus kan (orang Sunda), tak jelas barang itu. Tapi karena jujur, (tetap) jadi,” tukasnya.