Beritaasatu.com – Pasar adalah tempat bertemunya pihak penjual dan pihak pembeli untuk melakukan transaksi dimana proses jual beli barang atau jasa terbentuk. Bukan hanya itu pasar merupakan tempat pertukaran budaya yang sangat efektif. Proses tawar menawar yang memperlihatkan interaksi sosial anatar individu yang kadang berbeda suku dan memiliki keragaman bahasa daerah akan kita lihat di pasar.
Pada kenyataanya pasar (red: pasar tradisional) mulai ditinggalkan dan kalah bersaing oleh pasar modern. Berbagai keluhan warga mucul, mulai dari tempat yang becek sampai tingkat keamanan yang buruk. Tak ada pertukaran budaya, yang ada justru invasi budaya asing melalui pasar modern. Sehingga pengelolaan pasar yang profesional demi menyediakan tempat yang bersih, nyaman dan teratur mutlak diperlukan agar terwujud definisi diatas.
Pendirian Perusahaan Daerah Pasar Pakuan Jaya (PD PPJ) salah satunya bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kebutuhan sarana dan prasarana pasar yang nyaman, bersih dan teratur serta meningkatkan profesionalitas dan efisiensi pengelolaan pasar sebagaimana termaktub dalam pasal 4 Perda kota Bogor no 4 tahun 2009 tentang Pendirian Pasar Pakuan jaya (PD PPJ).
Kinerja PD PPJ empat tahun terakhir masih menuai keluhan warga seperti disebutkan diatas. Tak ketinggalan aspirasi pedagang yang mempertanyakan pungli dan transparansi biaya sewa. Masih teringat di bulan Mei tahun 2014 Direksi PD PPJ sewenang-wenang menaikkan harga sewa dan mnyegel 1.200 kios pedagang yang menyebabkan kerugian puluhan juta pedagang pasar Bogor.
Kejadian ini jelas menggambarkan adanya mafia pasar di tubuh PD PPJ, “preman berkerah” yang senantiasa mengambil keuntungan dari rakyat kecil. Sehingga dibutuhkan kepemimpinan baru dan bersih ditubuh PD PPJ agar tercipta Reformasi Pasar.
Ingat! Berbicara pasar bukan hanya berbicara pendapatan daerah tapi juga interaksi sosial yang terjadi didalamnya. Sehingga kami atas nama warga Bogor bersikap,
- Mendorong Walikota Bogor melakukan Reformasi Pasar
- Menolak calon direksi antek mafia pasar dan rapor merah: Rizal Utami, Abdul Haris Maraden, Bakri Maulana, dan Kun Nurachadijat
Bogor, 26 Januari 2014
Eko Wardaya
Ketua Presidium FORMAT
089699232788
7DEDF771