Beritaasatu.com – Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro memiliki syarat tersendiri bagi Dirjen Pajak baru. Menkeu mensyaratkan Dirjen Pajak itu harus memiliki chemistry atau ikatan batin yang kuat dengan dirinya.
“Yang paling penting bisa kerja sama dengan saya. Jadi, chemistry-nya harus masuk dengan saya. Karena problem terbesar itu mengejar 45 persen, dan harus ada terobosan yang luar biasa sehingga saya membutuhkan Dirjen Pajak yang kuat,” tegas Menkeu, seperti dikutip dari situs Kemenkeu, Rabu (14/1/2015).
Menkeu sebelumnya telah menyerahkan 4 nama calon Direktur Jenderal Pajak kepada Presiden Joko Widodo. Saat ini, Dirjen Pajak dijabat sementara oleh wakil menteri keuangan Mardiasmo.
Menkeu berharap bahwa Dirjen Pajak yang baru nanti, dapat bekerja sama dengan dirinya. Menurutnya, kecocokan dalam hal bekerja sama ini lah yang paling utama dapat terwujud, karena Menkeu akan selalu mengikuti setiap kebijakan yang dilakukan Dirjen Pajak.
“Jadi memang Dirjen Pajak yang bertanggung jawab langsung tapi Menteri Keuangan harus selalu mengikuti, mengawasi dan memberi masukan. Jadi dibutuhkan kerja sama antara Menteri Keuangan dan Dirjen Pajak,” tambahnya.
Meski demikian, Menkeu menegaskan bahwa faktor kompetensi dan integritas juga tetap menjadi faktor penting. Terakhir, calon Dirjen Pajak tersebut harus mendapatkan kepercayaan dari presiden dalam pekerjaannya.
“Tentu juga presiden harus punya kepercayaan dengan Dirjen Pajak yang terpilih, karena seperti kita tahu presiden sendiri yang menginginkan ada terobosan penerimaan pajak yang besar,” jelas Menkeu.