Busyet, Truk Operasi Pasar Diusir Pengelola Pasar Johar Baru

oleh
oleh

Operasi PasarBeritaasatu – Perum Bulog menggelar operasi pasar (OP) salah satunya di Jakarta dengan menyebar 21 truk berisi sembako murah. Namun, salah satu truk OP yang berjualan di Pasar Johar Baru, Jakarta Pusat justru sempat diusir oleh pengelola pasar, tidak boleh lagi berjualan.

Hal tersebut seperti diungkapkan sopir truk OP yang juga pegawai Bulog, Sumito ketika ditemui detikFinance, di Pasar Rawasari, Jakarta Pusat, Kamis (9/7/2015).

“Saya tidak boleh lagi jualan sejak Sabtu (4/7/2015), kita diusir oleh kepala pasarnya, alasannya jadwal operasi pasar sudah habis, jadi tidak boleh lagi jualan di sana,” kata Sumito.

Padahal kata Sumito, sesuai surat edaran Menteri Perdagangan, Menteri Pertanian, dan Dirut Bulog, truk Bulog bisa melakukan operasi pasar dari 15 Juni hingga 15 Juli 2015.

“Itu sih sebenarnya karena pedagang di sana yang menolak, karena harga Bulog lebih murah,” katanya.

Suwito menambahkan, sejak OP Bulog dimulai, dirinya mendapat tugas melakukan OP di tiga pasar tradisional yang ada di Jakarta Pusat, yakni Pasar Paseban, Pasar Johar Baru, dan Pasar Rawasari.

“Dari ketiga pasar tersebut, yang paling laku keras itu ada di Pasar Johar Baru, masyarakat banyak yang beli, kadang dalam sehari omzet penjualannya paling sedikit Rp 4 juta/hari, bahkan bisa sampai Rp 7 juta/hari,” ungkapnya.

Ia menambahkan lagi, karena tidak boleh lagi jualan di Johar Baru, ia kini lebih memfokuskan berjualan di Pasar Rawasari dan Paseban.

“Kepala Pasarnya bilang kamu tak boleh lagi jualan di pasar ini, sudah habis jadwalnya silakan keluar. Karena tidak boleh ya saya ke pasar lain, tapi pengusiran ini sudah saya laporkan ke atasan saya,” tutupnya. (Rep. A’at)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.