Jakarta, beritaasatu.com – Ratusan massa buruh yang mengatasnamakan Jaringan Nasional Advokasi Pekerja Rumah Tangga (Jala PRT) menggelar aksi demo di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Selasa (24/3/2015).
Mereka kembali memperingatkan DPR dan pemerintah untuk tidak melakukan pembohongan pengabaian dan diskriminasi terhadap PRT didalam negeri dan migran.
“Mendesak DPR dan Menaker untuk tidak saling menghindari dan melempar tanggung jawab dalam pembahasan dan pengesahan RUU PPRT dan ratifikasi ILO 189 layak PRT,” kata Koordinator aksi Lita Anggraini.
Dalam aksinya itu, mereka menggelar serbet raksasa sebagai simbol perlawanan. Menurut Lita, aksi serbet ini untuk mengingatkan bahwa aktivitas publik, perekonomian masyarakat dari kelompok terkecil keluarga hingga perekonomian nasional bisa berjalan dan tumbuh karena PRT lah yang menggerakkan alat kerja tersebut di jutaan rumah tangga. Namun tidak pernah PRT diakui sebagai pekerja, peran dan kontribusi serta perlindungan, pemenuhan atas hak-haknya.
“Ingat serbet yang tergantung dan wajan terbalik akan membuat aktivitas publik, perekonomian nasional macet. Stop segala kecurangan dan kebohongan DPR untuk meniadakan RUU PRT. Segera lakukan pembahasan dan pengesahan,” jelasnya.
Rencana mereka ingin melakukan audiensi dengan Komisi IX guna menyampaikan tuntutannya, namun pantauan rimanews, anggota Komisi IX yang dipimpin Dede Yusuf belum ingin menemuinya.
Komentar