Jakarta, beritaasatu.com – Ketua Front Pelopor Rachmawati Soekarnoputri menilai bahwa lambannya Jokowi dalam mengambil langkah penyelesaian kisruh antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri merupakan ulah campur tanggan Megawati Soekarnoputri. Permasalahan itu semua disebabkan karena ulah kakanya yang ngotot Budi Gunawan (BG) agar segera dilantik.
“Highlightnya memang KPK dan Polri, tapi kalau di-breakdown, pangkalnya adalah Megawati. Dia ingin Budi Gunawan dilantik,” kata Rachmawati di Jakarta (19/2/15).
Lanjut Rachma, kedekatan Megawati dan BG bukan jadi rahasia umum lagi, namun langkah yang diambil Jokowi harus kita hargai, sebaba Jokowi untuk tidak melantik BG yang seharusnya dari kemarin langkah itu diambil.
“Presiden jangan jadi petugas partai. Itu sama saja seperti pesuruh. Jokowi harus bersikap sebagai negarawan dan tidak boleh partisan,” ujar Rachmawati.
Rachma juga menyampaikan agar Jokowi tidak serta merta menurut terhadap segala keinginan Megawati sebagai Ketua Partai pengusung.
Dia juga mendorong Jokowi untuk tidak serta-merta patuh dengan keinginan Megawati yang berperan sebagai pemimpin partai.
Rachma teringat ucapan eks Presiden Filipina Manuel Quezon yang mengatakan My Loyalty To My Party Ends, Where My Loyalty To The Country Begins. “Seharusnya Jokowi berani berkata begitu,” pungkasnya. (An)
