Jakarta, beritaasatu.com – Kongres Nasional I Posko Perjuangan Rakyat (POSPERA), organisasi sayap Persatuan Nasional Aktivis 98 yang berlangsung di Hotel Mercure, Kota Palu, Sulawesi Tengah, telah resmi dibuka.
Sekretaris Kabinet Andi Widjadjayanto hadir sebagai utusan Presiden Joko Widodo, pelindung Pospera, yang berhalangan hadir karena haru menyelesaikan deadline tiga dokumen strategis pemerintah.
Andi mengatakan, sejatinya dirinya diminta hadir membawa salam dan pesan dari Presiden Jokowi kepada para aktivis 98 dan Pospera.
“Pesan beliau (Jokowi) bahwa 2019 waktunya generasi aktivis 98 berkuasa,” kata Andi mengutip pesan dari Jokowi, dalam sambutannya di acara kongres, di Hotel Mercure, Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (8/1/2015).
Pesan Jokowi tersebut disambut tepuk tangan ratusan peserta kongres dari 27 provinsi tersebut. Semua itu bisa direalisasikan dengan syarat aktivis 98 bisa mengkonsolidasikan gerakan dan organisasi yang masif, dan tidak pragmatis.
Sekjend PENA 98, Adian Napitupulu, sekaligus Ketua Dewan Pembina Pospera mengapresiasi pesan Jokowi. Ia menegaskan Pospera selamanya akan menjadi organisasi yang bergerak secara kritis mengawal pemerintahan Jokowi-JK.
“Harapan tersebut juga disampaikan Jokowi kepada saya dalam beberapa kali pertemuan di Istana Negara,” kata Adian yang juga anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan tersebut.
Menurut Adian, selain menjadi mata dan telinga, Pospera juga harus menjadi hati presiden. Dengan menjadi hati, Pospera akan mendorong kebijakan-kebijakan presiden berpihak kepada kepentingan rakyat banyak.
Lebih lanjut dikatakan Adian, Pospera satu-satunya relawan yang pelindungnya adalah seorang presiden. Hal ini menjadi kebanggan sekaligus beban karena membawa nama presiden yang dijaga dengan baik.
Tingginya ekspektasi presiden, kata dia, menuntut Pospera dapat segera menata organisasi hingga ke kampung-kampung.