Jakarta, beritaasatu.com – Anggota Komisi III dari Fraksi Golkar Bambang Soesatyo menilai penunjukkan I Dewa Gede Palguna sebagai hakim Mahkamah Konstitusi (MK) menggantikan Hamdan Zoelva oleh Presiden Joko Widodo hanyalah politik balas budi.
“Itu namanya Istana sudah memainkan praktik politik balas budi,” Bambang Soesatyo, Rabu (7/1/2015).
Dikatakan Bambang, penunjukan itu melengkapi penunjukkan kader partai lainnya yang lebih dulu ditempatkan di lembaga-lembaga yang harusnya diisi orang independen.
“Kita berharap, ke depan Jokowi membatasi diri dalam penggunaan kewenangan dan kekuasaannya untuk melakukan politik balas budi, baik kepada sponsor dan para pendukung saat pilpres,” pungkasnya.
Diketahui, Palguna adalah dosen Fakultas Hukum Universitas Udaya, Bali, yang pernah menjadi kader PDI Perjuangan. Dia juga pernah menjadi hakim MK periode 2003-2008, satu masa dengan Jimly Asshiddiqie. Kini, ia dipilih Presiden Joko Widodo sebagai hakim MK untuk menggantikan Hamdan Zoelva.