Beritaasatu – Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) menyebut pernyataan Wapres Jusuf Kalla yang menjadikan speaker (pengeras suara) sebagai pemicu tragedi di Tolikara, Papua pada Jumat (17/7) lalu tidaklah berdasar.
“JK justru menyalahkan korban (blaming the victims), dan tentu semakin menyakitkan korban yang sudah sakit karena diperlakukan secara zalim,” tegas dia seperti dikutip dari laman resmi HTI.
Sebelumnya, DPP Front Pembela Islam (FPI) juga menampik tudingan JK bila kericuhan di Tolikara, Papua, Jumat (17/7), dipicu oleh masalah speaker.
“Kapolres Tolikara AKBP Suroso yang ikut Sholat Idul Fitri adalah saksi korban. Bahwa tidak speaker saat Sholat Idul Fithri disana,” kicau FPI melalui akun Twitter @DPP_FPI, Minggu (19/7).