Memaknai dan Merefleksikan Perjalanan PPS dalam Momentum HUT Provinsi yang Ke-1

oleh
oleh

Dengan hadirnya DOB Provinsi Papua Selatan yang menjadi mimpi serta pergumulan panjang kini telah hadir dan terwujud di tanah Ha Anim, dari berbagai dinamika yang dilewati oleh para pemikir atau promotor dari Provinsi Papua Selatan (tokoh-tokoh Ha Anim ). Saya Esebius M. Gebze sebagai salah satu intelek muda Papua Selatan serta juga sebagai bagian dari Anak Adat asli kabupaten Merauke melihat bahwa semua itu tentunya tidak terlepas dari upaya serta perjuangan dari para pendiri Provinsi Papua Selatan (PPS) yang mana patut kita syukuri dan kita maksimalkan atas segala ruang maupun peluang yang ada.

Pada hari Sabtu tanggal 11 November 2023 seluruh masyarakat Provinsi Papua Selatan telah merayakan HUT Provinsi dengan usia nya yang ke-1 tahun. Saya selaku intelektual muda Ha Anim dan juga selaku anak adat, yah tentu perlu kita ucapkan selamat ulang tahun kepada Provinsi Papua Selatan sebagai insan dari alam semesta yang telah memberikan karunia terkhusus buat masyarakat Ha Anim. Dilain sisi walaupun ada isu-isu kontradiksi yang berkembang terkait simpang siur nya tanggal HUT PPS tersebut yakni pada tanggal 11 November 2023 kemarin yang telah dirayakan. Namun kalau kita merujuk pada pengesahan UU No 14 tahun 2022 terkait Pembentukan Daerah Otonomi Baru Papua Selatan berarti perayaan ulang tahun PPS mestinya jatuh di tanggal 25 Juli.

Saya tentu sangat prihatin dan khawatir akan isu-isu kontradiksi HUT PPS tersebut karena menurut saya hal ini akan menimbulkan kebingungan publik dan perspektif yang tidak-tidak kepada Pemerintah Provinsi Papua Selatan. Momentum bersejarah pada HUT PPS ke-1 ini, mestinya Pemprov PPS atau panitia dari HUT PPS tersebut harus lebih jeli memperhatikan terkait itu. Saya merasa bertanggung jawab juga terhadap Provinsi Papua Selatan sehingga saya bernarasi agar hal ini tidak kemudian menjadi penanda akan kurang profesional nya Pemprov PPS terhadap kebijakan maupun kinerja yang kemudian akan berdampak pada sistem sosial bermasyarakat ke depan. oleh karenanya, coretan moril ini saya suguhkan.

Selaku intelektual muda Ha Anim, menurut saya pada momentum HUT PPS ke-I ini harus menjadi salah satu momentum yang baik bagi kita bahwasanya PPS hadir atas dasar perjuangan para tokoh-tokoh pionir Ha Anim maupun masyarakat adat dari ke-4 kabupaten. Sehingga, betul-betul murni bahwa PPS ini merupakan bagian yang dilahirkan dari regulasi Otonomi Khusus Papua No 2 Tahun 2021 pun juga bisa berakselerasi dalam mewujudkan pemerataan pembangunan dari Sabang sampai Merauke, sebagaimana juga dengan apa yang diharapkan oleh Pemerintah Pusat dalam hal ini bapak Presiden Joko Widodo. Salah satu hal mendasar dari sebuah perkembangan dan kemajuan suatu daerah ialah kesiapan SDM yang baik. Momentum HUT ini dapat konkret misalkan saja dari pihak Pemprov PPS atau panitia pelaksana HUT PPS mendesign event yang mana dengan tajuk mereview sejauh mana sih pelaksanaan pendidikan di Papua Selatan dari ke-4 kabupaten ini. Saya sebagai anak adat yang lahir di salah satu kampung di kabupaten Merauke ini sering mendengar keluh kesah dari masyarakat baik secara langsung di lapangan, melalui via-telefon maupun melihat informasi-informasi dari media sosial, terkait masalah pelayanan pendidikan di kampung-kampung yang berada di kabupaten Merauke. Saya sering menemukan itu, hal ini benar ada dan hidup bersama-sama dengan masyarakat di atas tanah leluhur, tanah tumpah darah yang sekarang telah menjadi Provinsi Papua Selatan dengan segala kemegahan nya.

Saran dari saya selaku anak adat dan juga selaku intelektual muda kepada pemerintah Provinsi Papua Selatan agar dapat lebih jeli memperhatikan terkait masalah pendidikan. Contoh nya saja, bagaimana bisa memberikan ruang/peluang kepada anak muda Ha Anim dengan kondisi pendidikan yang belum maksimal tersebut, sedangkan nawacita hadirnya DOB Papua Selatan agar Manusia Ha Anim dapat berdaya atas tanah serta potensi leluhurnya untuk penghidupan anak cucu nya. Amanah UU telah dimandatkan, jalankan lah dengan penuh tanggung jawab terhadap tanah leluhur kita, karena tanah adalah mama.

Esebius M Gebze
Wakil Ketua ORDA Mahasiswa MEDIMAS Malang Raya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.