Beritaasatu.com – Seorang pria melepaskan tembakan dan melempar granat ke arah Istana Presiden Turki Tayyip Erdogan. Beruntung granat tersebut tidak meledak dan petugas keamanan Istana Dolmabache berhasil menangkapnya.
“Kami sudah mengantongi identitasnya serta jaringannya, namun saat ini kami belum bisa memberikannya pada media,” jelas Kepala Polisi Istanbul Selami Altiok, Kamis (1/1). Ia menambahkan pria tersebut sudah pernah dipenjara sebelumnya.
Dalam penyelidikan lebih lanjut, polisi menemukan sepucuk pistol otomatis, dua granat, dan sebuah bom rakitan.
Polisi kini tengah menyidik motif pelaku penyerangan. Namun dugaan mengarah pada kebijakan Erdogan yang tidak tegas terhadap serangan ISIS di Kota Kobani, perbatasan dengan Suriah.
Oktober dan November 2014, aksi demo besar-besaran pro-Kurdi yang menentang ISIS berakhir dengan kericuhan. Mereka meminta Erdogan menurunkan kekuatan militer yang lebih besar dan kuat untuk mengusir ISIS. Sejauh ini Pemerintah Turki belum memenuhi permintaan tersebut. Suku Kurdi yang melawan ISIS di Kobani justru dibantu oleh pasukan koalisi AS dan militer Irak.