Jakarta, beritaasatu.com – Pelaksana Tugas (Plt) Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johan Budi mengaku terkejut dan tidak menyangka bakal ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengemban amanah jabatan tersebut.
“Saya sama sekali tidak nyangka dan terkejut ditunjuk sebagai Plt pimpinan KPK,” ujar Johan, Kamis (19/2/2015).
Johan mengaku ia mendapat telepon dari ajudan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla pada Rabu siang dan selanjutnya bertemu dan berbinjang dengan JK.
“Memang saya dihubungi oleh ajudan wapres sekira pukul satu (siang), kemudian menyampaikan bahwa pak JK ingin bicara. Lalu telepon diserahkan ke JK dan terjadi dialog cukup singkat,” terangnya.
Lebih lanjut, Johan mengungkapkan bahwa JK sempat mengeluh lantaran dirinta sulit untuk dihubungi. Pasalnya, usaha menghubungi Johan telah dilakukan sejak Rabu pagi.
“Pak JK membuka dengan bilang, ‘nih pak Johan dari pagi kita kontak tidak bisa’. Saya bilang ‘mohon maaf pak, saya baru pulang jam lima pagi dari kantor terus jam enam baru tidur’,” tutur Johan.
“Ada apa pak?,” tanya Johan.
Orang nomor dua di negara ini, kemudian menyampaikan maksud dirinya menghubungi Johan. JK bahkan sempat ‘menantang’ Johan.
“JK menyampaikan, ‘anda ditunjuk sebagai Plt Pimpinan KPK, anda siap tidak?,” ungkap Johan.
“Untuk lembaga saya siap pak,” jawab Johan kepada JK.
Usai komunikasi yang cukup singkat itu, Johan baru tahu dirinya telah dihubungi banyak pihak melalui telepon selulernya. Termasuk salah satunya dari ajudan Presiden.
“Ternyata setelah saya lihat, di HP saya ada 53 misscall dari banyak orang, temasuk Pratikno dan sms dari ajudan presiden, dari orang kantor juga. Saya kaget juga, banyak yang nyari ada apa. Lalu, itu tadi pembicaraan itu (jadi Plt). Saya sama sekali tidak nyangka,” tutup Johan.