Jakarta, beritaasatu.com – Ada pilih kasih antara Polri dan KPK. Dua institusi itu harusnya mendapatkan dukungan yang sama untuk lebih bersih dari korupsi dan penyimpangan. Namun kenyataannya justru KPK didewakan tanpa ada yang mengawasi.
“Kalau pimpinan KPK ada yang salah, melanggar hukum dibilang kriminalisasi. Kalau Polri langsung dihajar habis-habisan. Padahal di internal kami, kalau ada yang salah ya kami tindak juga. Kami tidak tutup mata kalau ada yang salah,” demikian disampaikan Pengamat kepolisian, Sisno Adiwinoto, di Jakarta, Minggu (15/2/2015).
Menurut dia, semua pihak diminta untuk terus mengawasi dan juga memberi kritik yang seimbang pada dua institusi penegak hukum tersebut. “Kita cinta KPK, tapi kita juga tidak mau KPK dipimpin orang-orang yang tidak benar,’ ujarnya.