Jakarta, beritaasatu.com – Mahasiswa yang tergabung dalam Konsolidasi Mahasiswa Jakarta (KMJ) menagih komitmen serta janji Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pemberantasan korupsi.
“Komitmen Jokowi akan terlihat setelah dia berani bertindak menyelesaikan konflik antara KPK-Polri,” ujar humas KMJ Sakti Al Makhfud melalui keterangan pers yang diterima, Senin (26/1/2015).
Menurut Sakti, berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri di 2014, ada 318 orang kepala dan wakil kepala daerah, 1271 anggota dewan di daerah hingga pusat, serta 3 menteri yang diduga terjerat kasus korupsi.
“Artinya masih begitu banyak pejabat yang tidak bermoral dan tindakan korupsi masih menjadi masalah terbesar dan musuh utama yang harus diperangi bangsa ini,” terangnya.
Untuk itu, Sakti menegaskan bahwa KMJ memberi dukungan sebesar-besarnya terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar terus berupaya melakukan tindakan-tindakan pemberantasan korupsi di Indonesia.
“Kami meminta kepada para pimpinan KPK untuk terus berani berjuang tanpa rasa takut, tetap jujur dan independen dari segala kepentingan politik,” tegasnya.
Menurut Sakti ada upaya-upaya pelemahan terhadap para pimpinan KPK, mulai dari tuduhan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto kepada Abraham Samad yang sampai saat ini belum ada bukti, penetapan tersangka kepada Bambang Widjoyanto dan pelaporan terhadap Adnan Pandu.
“Semuanya muncul dalam waktu singkat dan terstruktur, adalah upaya nyata dari pihak-pihak yang mencoba melemahkan institusi KPK dengan menjerat para pimpinannya dengan kasus yang diada-adakan tanpa bukti kuat,” tandasnya.
Guna memberikan dukungan nyata kepada lembag antirasuah ini, Sakti mengajak kepada seluruh Mahasiswa di Jakarta turun aksi bersama untuk penyelamatan KPK, pada Selasa 27 Januari 2015 di Posko #saveKPK depan LBH Jakarta.
Untuk diketahui, mahasiswa yang tergabung dalam Konsolidasi Mahasiswa Jakarta itu terdiri dari berbagai kampus di Jakarta, diantaranya yakni, UBK, UIJ, UNAS, TAMA Jagakarsa, UNKRIS, PERBANAS, UMT, serta UNINDRA.