JAKARTA – Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) meminta dan mendesak pihak kepolisian, terutama Plt Kapolri Komjen Pol Badrodin Haiti dan jajarannya untuk tegas dan serius segera menangkap pelaku penembakan aktivis antikorupsi Mathur Husyairi di Bangkalan.
“Selain menangkap, pihak kepolisian juga harus berani mengungkap aktor intelektual dibalik penembakan Mathur,” ujar Ketua Biro OKP PB PMII, Firmana Tri Andika di Jakarta, Kamis (22/1/2015).
Menurut dia, PB PMII mengecam keras atas terjadinya penembakan terhadap aktivis antikorupsi di Bangkalan, Jawa Timur yakni sahabat Mathur Khusyairi yang juga merupakan salah satu Majelis Pembina Cabang (Mabincab) PMII cabang Bangkalan, Madura.
“Kami mengutuk cara-cara ancaman, pembungkaman, serta intimidasi terhadap Mathur yang selama ini giat melaporkan kasus-kasus korupsi di Madura kepada KPK,” jelasnya.
Firman menduga penembakan ini ada kaitannya dengan terkuaknya kasus korupsi yang melibatkan Ketua DPRD Bangkalan, Fuad Amin Imron beberapa waktu lalu. “Karena sudah bertahun-tahun sahabat Mathur giat dalam upaya memberantas korupsi di Bangkalan,” tegasnya.
Maka dari itu, Firman menghimbau kepada pihak kepolisian untuk bisa meningkatkan keamanan, agar kasus kekerasan seperti penembakan tersebut tidak terulang kembali. “Jika tidak, maka kepolisian akan dianggap gagal dalam memberikan rasa aman bagi siapapun untuk menyampaikan aspirasi,” tandasnya.
Seperti diketahui penembakan terhadap aktivis antikorupsi itu terjadi di depan rumahnya, Jalan Teuku Umar, Kecamatan Kota, Bangkalan, Selasa 20 Januari dini hari lalu. Belum diketahui secara pasti motif dibalik penembakan yang menimpah salah satu aktivis di Bangkalan itu. (DV)
