Jakarta, beritaasatu.com – Pegiat anti korupsi Indonesia Corruption Watch (ICW) berencana melaporkan dugaan korupsi pada APBD yang diusulkan DPRD DKI ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis (26/3/2015).
Aktivis ICW Febri Hendri mengaku akan melaporkan adanya dugaan korupsi pada lima mata anggaran yakni pengadaan buku, UPS, scanner, printer 3D dan alat fitness.
“Pelaporan ini berdasarkan hasil investigasi ICW terhadap APBD yang diusulkan DPRD DKI pada 2014 dan 2015, baik sebelum mau pun setelah perubahan,” kata pria yang menjabat sebagai Koordinator Divisi Monitoring Pelayanan Publik
ICW.
Lebih lanjut, Febri menyebutkan, hasil investigasi ICW menunjukkan ada sejumlah kejanggalan. Menurut dia, pihaknya sudah melakukan investigasi terhadap APBD yang diusulkan DPRD DKI pada 2014 dan 2015. Berdasarkan hasil investigasi tersebut ditemukan adanya indikasi korupsi, perbuatan melawan hukum dan negara, dan perbuatan menguntungkan diri sendiri dan orang lain.
“Ada indikasi korupsi, ini diduga dilakukan oleh pejabat dan rekanan Pemprov DKI Jakarta. Disinyalir ada keterkaitan oknum anggota DPRD
DKI Jakarta pada komisi E DPRD DKI. Kami juga minta KPK periksa juga anggota DPRD untuk komisi E, karena kami melihat memiliki keterkaitan. Tetapi belum keterlibatan,” tukasnya.
Komentar