Presiden KSBSI Mudhofir Kembali Ingatkan Pemerintah Soal Isu Ketenagakerjaan 2015

oleh
oleh

Mudhofir 2JAKARTA – Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) kembali mengingatkan kepada pemerintah dalam hal ini Kementerian Ketenagakerjaan untuk tetap fokus dalam menjalankan program kabinet Jokowi-JK sesuai apa yang dijanjikan dengan jargon 3 layak.

“Mari kita manfaatkan suasana tahun baru ini untuk saling bersilaturahmi, dan terlebih penting dari pada itu, kami, sebagai penyambung lidah buruh kembali mengingatkan kepada pemerintah dalam hal ini Kementerian Ketenagakerjaan untuk tetap fokus dan on the track dalam menjalankan program kabinet Jokowi-JK sesuai apa yang dijanjikan dengan jargon 3 layak,” terang Mudhofir, ketika awak media ditemui pasca kunjungan Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) ke Kantor Kementerian Ketenagakerjaan, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Senin (12/01).

Presiden KSBSI ke-3 ini mengatakan bahwa KSBSI membawa 4 (empat) isu utama, yang masih sama dengan yang lalu.

“Karena sebagai penyambung lidah buruh, ya kita harus kembali mengingatkan pemerintah tentang empat isu utama yang merupakan penjabaran dari slogan tiga layak Jokowi-JK”, tegasnya.

“Adapun yang menjadi pokok diskusi adalah masalah pengupahan, yang secara garis besar membahas tentang Komponen Hidup Layak, termasuk peningkatan kualitas dan penambahan komponen, serta struktur skala upah. Masalah Outsourcing, termasuk revisi Permenaker 19/2012 dan Outsourcing di BUMN. Masalah pengawasan pelaksanaan BPJS di lapangan, termasuk rencana dikeluarkannya Inpres/Perpres tentang pensiun. Masalah RUU Perlindungan PRT dan revisi UU no.39/2014 tentang Buruh Migran. Dan yang terakhir adalah masalah penegakan hukum terhadap Union Busting (pemberangusan serikat buruh) dengan jalan sistem pengawasan secara tripartit”, jelas Mudhofir.

Ditanya bagaimana respon dari Menteri Ketenagakerjaan, Mudhofir menjelaskan bahwa tugas serikat buruh adalah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mencari jalan keluar permasalahan di lapangan, dan dalam hal ini dengan Kementerian Ketenagakerjaan adalah dalam hal kebijakan ke depan, dan itu sudah disampaikan serta ada kesamaan perspektif.

“Saya kira ada kesamaan perspektif antara KSBSI dengan pihak Kementerian Ketenagakerjaan, dan itu sudah jadi modal yang baik, tinggal bagaimana komunikasi ini bisa terus berjalan, dan tentunya dengan dukungan kawan-kawan lainnya untuk memperbaiki kondisi perburuhan kita”, pungkas Mudhofir.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.