Soal Isu Aksi Jelang Pelantikan, Rampai Nusantara : Ulah Kelompok yang Kalah, Sakit Hati & Tak Legowo

oleh
oleh

Jakarta – Ketua Umum Rampai Nusantara Mardiansyah Semar menganggap isu demonstrasi saat pelantikan presiden dan wakil terpilih Prabowo-Gibran dari kelompok yang kalah dan barisan sakit hati.

“Demo ini dilakukan oleh orang kalah yang tidak berjiwa besar, kelompok sakit hati karena tidak mendapat kekuasaan,” tegas Semar kepada media, hari ini.

Ia menyayangkan isu demonstrasi muncul menjelang pelantikan Prabowo-Gibran karena hanya akan menganggu kondusifitas dan memecah belah masyarakat.

“Ingin membuat negara menjadi tidak kondusif dan memecah belah masyarakat, ini sesuatu yang tidak benar dan tidak baik,” jelas pria yang juga aktivis 98 tersebut.

Semar menyatakan pihaknya bakal bersiap untuk menghalau dan menentang siapapun yang berniat ingin mengganggu jalanya pelantikan Prabowo-Gibran sebagai presiden yang sah secara konstitusional dan aturan negara dalam proses demokratisasi di pemilu lalu sehingga kelompok yang berencana demonstrasi tidak memiliki dasar apapun.

“Rampai Nusantara jika memang diperlukan dalam kondisi tertentu pasti siap pasang badan agar pelantikan Presiden terpilih berjalan dgn lancar karena penolakan ini termasuk pembangkangan terhadap suara rakyat dan juga hasil konstitusi dalam proses demokratisasi yang harusnya di junjung tinggi secara bersama bukan terus mengacau dan bikin gaduh karena yang dirugikan pasti masyarakat rakyat Indonesia, sudah lah legowo saja dan persiapkan bertarung di pemilu berikutnya jangan juga setiap kalah kontestasi lalu membuat kekacauan yang tidak masuk akal,” tambahnya.

Diakhir, Semar berharap agar seluruh komponen masyarakat menjaga kondusifitas dan menjunjung tinggi martabat negara dengan mengikuti jalannya pelantikan presiden yang baru secara baik.

“Rampai Nusantara menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak terprovokasi dan dapat menikmati prosesi pelantikan serta transisi pemerintahan ini dengan penuh riang gembira, pelantikan presiden adalah acara kenegaraan sakral yang mendapat sorotan dunia internasional sehingga patut sama-sama kita jaga bersama agar berjalan dengan tertib dan kondusif,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.