Jakarta, beritaasatu.com – Presiden Joko Widodo diminta untuk tidak ragu melantik Komjen Polisi Budi Gunawan sebagai Kapolri. Demikian ditegaskan Pengamat politik yang juga sebagai Direktur Eksekutif POINT Indonesia Karel Susetyo,
“Presiden Jokowi sudah menunjukkan keberaniannya meski dihujat dunia internasional soal putusan hukuman mati. Masa hanya mengangkat BG saja, Presiden tidak berani. Kalau pun nanti BG bermasalah, tinggal Jokowi mengambil hak prerogratifnya lagi sebagai presiden untuk memecat BG sebagai Kapolri,” kata Karel di Jakarta, Minggu (15/2).
Menurut Karel, keputusan pelantikan BG sebagai Kapolri oleh Presiden Jokowi, sebenarnya bukanlah sebuah keputusan yang rumit. Apalagi, Presiden sudah teruji konsistensinya dalam memutuskan sebuah kebijakan.
“Ini bisa kita lihat pada kebijakan kenaikan harga BBM dan pelaksanaan hukuman mati terhadap terpidana narkoba,” katanya.
Kedua kebijakan itu, menurut dia, bukan keputusan yang mudah. Bahkan, tekanan publik relatif sangat kuat, terutama pada kasus hukuman mati terpidana narkoba. Sejumlah negara bahkan menyatakan kekecewaannya terhadap Presiden, tetapi Presiden tak menggubrisnya dan kebijakannya jalan terus.
“Ini juga lah yang sepatutnya terjadi pada kasus pelantikan BG,” paparnya.
Apalagi, tambah Karel, dukungan parlemen untuk mengangkat BG sebagai Kapolri sudah begitu solid.
“Makin berlarut maka sebenarnya Jokowi sedang menebar masalah, baik di antara institusi penegak hukum, seperti KPK dan Polri, di parlemen, maupun di koalisi pendukungnya,” tutur Karel.
Sebelumnya, Presiden Jokowi masih enggan menjawab saat ditanya kapan putusan pelantikan Kapolri diumumkan.
“Belum bisa saya sampaikan, tetapi secepatnya nanti kalau sudah saatnya, secepatnya saya sampaikan,” katanya di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (14/2).