Jakarta, beritaasatu.com – Partai Demokrat membantah adanya rumor penggalangan dukungan kepada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melalui surat bermeterai. Nama SBY memang menjadi kandidat terkuat calon ketua umum pada Kongres Demokrat yang akan digelar pada tahun ini.
Mantan Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum melalui akun twitternya mengaku mendapat kabar mengenai surat bermeterai tersebut. “Tidak benar kalau ada informasi mengenai tanda tangan bermatrai tersebut,” kata Sekretaris DPP Demokrtar Farhan Effendy, Jumat (2/1/2015).
Farhan menegaskan dukungan terhadap SBY yang dilakukan oleh pengurus DPP, DPD dan DPC murni dan sangat rasional. Menurutnya, meminta SBY memimpin kembali partai lima tahun ke depan adalah pilihan waras dan tepat bagi Demokrat yang ingin melihat partai kembali menang dan dipercaya lagi oleh rakyat.
Selain itu, Fargan menegaskan pemilihan dengan musyawarah mufakat-aklamatif atau dengan one man one vote tidak menghilangkan subtansi dan nilai-nilai demokrasi. Proses pemilihan semacam itu diniali juga demokratis.
“Tidak ada rekayasa dalam hal semacam ini. Isu dan wacana yang dikembangkan AU (Anas Urbaningrum) juga teman-temannya yang tidak setuju SBY menjadi ketua umum lagi itulah, menurut saya yang terlalu politis. Situasi politik suksesi ini, di opinikan buruk oleh orang yang tidak suka SBY dan demokrat maju. Ada kesan seolah SBY dan demokrat tidak demokratis,” ungkapnya.
Farhan menegaskan Demokrat terbuka dan membuka kesempatan pada siapapun untuk maju menjadi ketua umum. Hanya faktanya, katanya, sejauh ini seluruh kader baik DPD dan DPC mayoritas menyatakan dukungan kepada SBY untuk menjadi ketua umum kembali.
“Hal ini mengingat pertimbangan obyektif keorganisasian yang sangat perlu kehadiran SBY secara langsung untuk memikirkan, membenahi dan membawa kemenangan bagi Demokrat kelak di 2019,” ujarnya. (Us)