Ada Skenario Besar Hancurkan TNI dan Polri

oleh
oleh

upacara gabunganBeritaasatu – Pengamat ketahanan nasional Prof Iskandar Agung meminta jajaran Polri dan TNI sama-sama menjaga diri agar tidak mudah terpancing provokasi untuk saling bentrok. Karena ada pihak-pihak yang sengaja memanas-manasi kedua lembaga ini untuk selalu tidak rukun.

“TNI dan Polri harus bersatu dengan tugas dan fungsi masing-masing. Jangan mudah diadu domba dan dipecah-pecah. Ini sangat merugikan bangsa dan negara,” kata Prof Iskandar Agung, di Jakarta, Selasa (14/7/2015).

Ia mengingatkan, kasus TNI dengan Polisi di Gowa dan Semarang, menunjukkan bagaimana lemahnya kedua lembaga negara ini. Mereka masih terlalu mudah untuk diadu domba dan dipecah belah hanya karena masalah yang sepele.

Sebagai lembaga, TNI dan Polri harusnya solid dan bersatu. Karena lemahnya persatuan TNI dan Polri sama dengan lemahnya negara. Jika sendi-sendi kekuatan negara sudah tidak ada, akan memudahkan kelompok lain menguasai bangsa ini.

“Ada kelompok-kelompok yang ingin menguasai Indonesia bukan dengan cara kekerasan atau peperangan militer dan sipil. Namun mereka masuk melalui penguasaan sendi-sendi pertahanan keamanan yang dikuasai TNI. Mereka juga memasuki sendi-sendi penegakkan hukum yang menjadi tugas Polri,” kata Prof Iskandar.

Jika dua kekuatan utama bangsa dan negara ini sudah mereka kuasai, apa pun yang ada di dalam bangsa dan negara ini akan sangat mudah dikuasai. “Mereka mengetahui seberapa besar kekuatan TNI dan Polri, makanya mereka terus ingin menguasainya,” katanya.

Caranya, lanjut Prof Iskandar, mereka lebih dahulu melemahkan kekuatan keduanya. Kedua lembaga ini diadu, kedua lembaga ini dipancing emosinya, selanjutnya kedua lembaga ini dihancurkan. “Seteah itu, orang-orang asing akan bertepuk tangan dan menertawakan kebodohan kita. Apakah itu yang kita inginkan,” tanya Prof Iskandar. [1kata]

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.