Beritaasatu – Ketua Perhimpunan Gerakan Keadilan Bursah Zarnubi menyakini jika Presiden Joko Widodo alias Jokowi tak paham tentang ideologi Trisakti. Pasalnya, kata Bursah, Jokowi tak konsisten dengan janji-janji dalam kampanyenya terdahulu.
“Jokowi hanya dimanfaatkan kelompok lain untuk melawan Prabowo. Dan Jokowi memang belum memiliki performan individual sebagai pemimpin. Nawacita hancur oleh dia sendiri, karena memang tidak semua orang paham tentang Trisakti atau Nawacita,” beber Bursah.
Hal itu mengemuka saat diskusi bertema “Trisakti Macet, Apakah Reshuffle Jalan Keluarnya ?” di Kantor KPP PRD Tebet Jaksel, Rabu (8/7/2015).
Lebih lanjut, Bursah melihat dari awal bahwa Jokowi terkesan tergesa-gesa dalam penyusunan kabinet. Dia dianggap tak paham ada mafia yang menyusup untuk bermain. Menurutnya, memanglah sulit untuk mencari jalan keluarnya, sebab, jika dilakukan upaya revolusipun dikhawatirkan memakan korban jiwa.
“Kita tidak pernah tahu rekam jejak para calon Menteri, tahu-tahu sudah jadi Menteri. Filter-filter seperti ini banyak dilewatkan oleh Jokowi,” ungkapnya.
Lebih jauh, Bursah mengaku tidak bisa menebak apa yang terjadi nanti kedepannya. Apakah akan seperti peristiwa 98 dan tahu-tahu terjadi kerusuhan layaknya tumbangnya rezim Orde Baru. “Kita tidak bisa menebak apa yang akan akan terjadi nanti,” sebut dia.
Lebih jauh, Bursah mengemukakan perombakan kabinet 100 % tidak menjamin ada perubahan, malah kata Bursah, bisa terjadi lebih kacau. Namun, Bursah menyarankan agar Jokowi menggunakan orang-orang Partai karena dianggap mengerti kondisi rakyat.
“Jokowi harus gunakan orang-orang partai karena orang partai yang mengerti kondisi rakyat. Banyak orang-orang ahli di partai,” tandasnya.