Jakarta – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Jaringan Aksi Mahasiswa (Jam) Indonesia menyambangi Kementerian Perhubungan Jl. Medan Merdeka Barat Gambir Jakarta Pusat, Jumat (3/7/2015).
Dalam aksinya itu, mereka mencoba memblokir setengah badan jalan dan menyerukan kepada publik bahwa Menteri Perhubungan Ignaisus Jonan layak untuk di evaluasi dan bila perlu di reshufle didalam kabinet Kerja Jokowi-JK.
“Kinerja Ignasius Jonan sangatlah buruk, dan ia pantas untuk direshufle,” tegas Koordinator aksi Anyonk Laputopono.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo geram dan bahkan mengancam akan memecat para menteri dan jajaran terkait akibat waktu tunggu bongkar muat di pelabuhan (dwelling time) yang sangat lama.
Disebutkan Anyonk, kemarahan itu sangat beralasan. Akibat dari dwelling time di Indonesia yang sangat lama, mengakibatkan kenaikan biaya logistik yang sangat signifikan ( sekitar di level 24,5 % terhadap PDB). Akibatnya ketidakefisienan yang mencapai Rp 780 triliun.
“Ignasius lah layak untuk bertanggung jawab atas kegagalan itu,” ungkapnya.
Dijelaskannya, dalam Undang-Undang (UU) Nomor 17 tahun 2008 tentang Pelayaran, pemegang kendali Otoritas Pelabuhan, berada dalam tanggung jawab Ignasius Jonan sebagai Menteri Perhubungan.
“Kami desak Presiden Jokowi untuk segera copot dan ganti Ignaisus Jonan,” pungkasnya.