Beritaasatu – Pelaksanaan Pilkada serentak rencana akan digelar pada Desember 2015 dianggap mengundang potensi konflik yang tinggi diberbagai daerah.
Pasalnya, penyelengaraan Pilkada sejak 2005, muncul banyak kegaduhan politik dan sejumlah masalah dalam penyelengaran Pilkada begitupun Pilkada serentak nampaknya di hantui rasa tidak aman.
“Saya nilai Pilkada serentak ini akan berpotensi kerawanan didaerah,” kata Politisi PDI Perjuangan Sukur Nababan, di Jakarta, Senin (29/6/2015).
Sebab, menurut Sukur, Pemilu di Indonesia merupakan persoalan paling kompleks di dunia sesuai penilaian masyarakat nasional. Selain itu, lanjut Sukur, faktor lainnya diperlukan juga biaya yang cukup tinggi untuk menyelenggarakan hajat Pilkada serentak tersebut.
“Biaya Pilkada serentak ini justru malah lebih mahal dibanding dengan Pilkada sebelumnya,” beber Sukur.
Tak hanya itu, tambah Sukur, diperlukan penanganan yang extra besar untuk pengamanan konflik Pilkada. Sukur merasa kurang yakin dengan kekuatan aparat Kepolisian untuk menangani problem jika terjadi kerusuhan di pesta rakyat itu.
“Pertanyaannya apakah kekuatan polisi cukup? Saya yakin tidak cukup. Potensi penanganan kerusuhan bisa menjadi problem besar,” tukasnya. (Ydh)