2 Hal yang Menjadi PKS dan Gerindra Kukuh Dorong Hak Angket

Politik62 Dilihat

karyono wibowo, ray, herdiBeritaasatu – Pengamat politik dari Lingkar Madani (LIMA) Ray Rangkuti, menilai paska legalisasi kepengurusan Partai Golkar versi munas Ancol oleh Menkumham Yasonna Laoly, beberapa anggota DPR langsung mewacanakan hak angket.


“Beberapa anggota Golkar dengan semangat mengusungnya sekalipun belum tentu menjadi kebijakan fraksi Golkar,” kata Ray, di Jakarta, Rabu (25/3/2015).

Lebih lanjut, Ray menuturkan, hal yang unik adalah sekalipun kasus ini menimpa Golkar, tapi dua fraksi lain terlhat amat bersemangat mendukung hak angket itu, yakni FPKS dan F Partai Gerindra. Memang mengejutkan, kata Ray, mengapa sampai dua fraksi ini terlihat lebih bersemangat bahkan dari fraksi Golkar sekalipun.
“Jika keterlibatan Golkar lebih bersifat individu, tapi untuk PKS dan Gerindra terlihat sudah seperti membawa gerbong fraksinya,” ujarnya.

Menurut Ray, kukuhnya PKS dan Gerindra untuk mendorong hak angket kemungkinan karena dua hal. Yang pertama adalah tentu saja untuk menjadikan KMP tetap solid. Soliditas KMP bukan semata untuk penyeimbang KIH di DPR dan menciptakan oposisi atas pemerintahan tapi juga penting dalam menjaga komposisi KMP yang sekarang.

“Dengan ditetapkannya kepengurusan baru Golkar versi munas Ancol, jelas ada potensi pergantian di berbagai posisi. Dengan begitu,ada potensi Golkar akan menarik diri dari KMP. Artinya, anggota setia KMP kelak hanya Gerindra dan PKS. Sementara PPP dan PAN juga punya potensi untuk mengalihkan dukungan,” terang Ray.

Sementara itu, yang kedua, tambah Ray, lebih dari sekedar komposisi keanggotaan KMP yang tercerai berai, bahkan perubahan ini juga dapat berakibat pada perubahan struktur kepemimpinan di DPR dan MPR. Peta fraksi DPR baru bisa saja menuntut dilakukannya kocok ulang unsur pimpinan, baik DPR maupun MPR.

Skenarionya tetap mempertahankan Golkar tapi versi Agung Laksono (AL), bersama PAN, dan PD. Sementara posisi PKS dan Gerindra bisa digantikan oleh PDIP dan PPP versi Romi.

“Nampaknya bacaan inilah yang membuat dua fraksi ini terlihat begitu galau. Bila konsolidasi struktur baru Golkar telah selesai, ada potensi akan beranjak ke perubahan struktur kepemimpinan,” jelasnya.

Lebih jauh, Ray mengemukakan menyusul sesudah itu perubahan-perubahan kepemimpinan di lingkungan AKD. Caranya dengan menggalang mosi tidak percaya khususnya kepada dua pimpinan DPR dari fraksi PKS dan Gerindra.

“Dengan berbagai dalih, mosi tidak percaya dapat digulirkan. Cerita gulung-menggulung baru dimulai,” tukasnya.

Komentar