Djohar Arifin Enggan Komentari Pernyataan Tim 9 Bentukan Pemerintah

oleh
oleh

Djohar arifinJakarta, beritaasatu.com – PSSI ngotot untuk tidak mengomentari tim sembilan bentukan pemerintah meski banyak pemilik suara pada Kongres Tahunan di Hotel Borobudur, Jakarta, Minggu (4/1), menginginkan respons resmi dari induk organisasi sepak bola Indonesia itu.

Salah satu permintaan resmi untuk membahas masalah terhangat saat ini disampaikan oleh perwakilan dari klub Pelita Bandung Raya Tri Goestoro. Selain itu, dari perwakilan Asosiasi Provinsi Sabaruddin Lambamba.

“Kami saja hanya tahu dari media (soal tim sembilan), Mengurus football development saja sudah menguras energi,” kata Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin.

Meski tidak tegas dalam menyikapi Tim Sembilan yang salah satu tugasnya mengawasi kinerja PSSI, namun dalam Kongres Tahunan ternyata akan dibentuk tim khusus yang akan menampung masukan dari stakeholder di luar PSSI.

Tim khusus bentukan PSSI dengan kekuatan antara delapan hingga 13 orang yang salah satunya berasal dari institusi ini bernama Tim Sinergi. Untuk personelnya akan diputuskan dalam satu pekan ke depan.

“Tim Sinergi diputuskan pada Rapat Komite Eksekutif tadi malam dan langsung diinformasikan ke peserta kongres,” kata Sekjen PSSI Joko Driyono.

Pembentukan Tim Sembilan oleh pemerintah yang beranggotakan banyak kalangan mulai dari pengamat olahraga, praktisi hukum, mantan pemain hingga sosiolog akan berkerja sama tiga bulan ke depan dengan anggaran hampir Rp 2 miliar.

Tim Sembilan ini beranggotakan mantan Wakapolri Oegroseno, sosiolog Imam Prasojo, pengamat olahraga Budiarto Sambazy, mantan pemain sepak bola Ricky Yakobi, Deputi V Kemenpora Gatot S Dewa Broto.

Selain itu, akademisi dari Universitas Negeri Surabaya Nurhasan, mantan Duta Besar Indonesia di Swiss Joko Susilo, mantan Ketua PPATK Yunus Husen, dan mantan Direktur Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi Eko Tjiptadi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.