Surabaya, beritaasatu.com – Menteri Pendayagunaan AparaturNegara dan Reformasi Birokrasi, Yuddy Crisnandi, mendukung Menteri Perhubungan Ignasius Jonan untuk memberantas penerbangan ilegal. Sebab, kata Yuddy, penerbangan ilegal menyalahi aturan dan mengakibatkan banyak orang celaka.
“Musibah AirAsia harus jadi evaluasi dunia penerbangan. Rute yang dijualbelikan segera dilakukan penertiban tegas. Saya mengusulkan Kementerian Perhubungan agar memecat pejabat yang tidak profesional seperti itu,” kata Yuddy Crisnandi di Posko Ante Mortem Mapolda Jawa Timur, Kamis 8 Januari 2015.
Dia juga mengatakan bahwa pemerintah sedang melakukan investigasi secara menyeluruh terkait polemik izin terbang bagi maskapai penerbangan. Kata dia, para aparatur negara yang tidak taat aturan, harus ditindak tegas.
“Mulai dari aparatur yang ada di Kementerian Perhubungan, otoritas bandara, dan Angkasa Pura,” kata Yuddy.
Dia juga terus mengoordinasikan seluruh aparat negara agar terlibat aktif dalam membantu tragedi AirAsia. Dari kunjungan lapangan, Yuddy mencatat dua hal. Pertama, dia menilai ada sinergi yang kuat dilakukan semua lapisan unsur aparatur negara dalam bahu membahu pencarian pesawat AirAsia. Kedua, setelah menemui keluarga korban di Crisis Center, dia mendengarkan aspirasi keluarga korban yang meminta menindak tegas para pejabat yang memberikan izin terbang AirAsia.
“Mereka para keluarga korban tengah menunggu kepastian. Mereka berharap pemerintah bertindak tegas kepada pejabat yang memberikan izin terbang secara ilegal,” ujar Yuddy.
Menteri Yuddy juga mengapresiasi tindakan cepat TNI dan Polri, serta tim yang ikut tergabung di Basarnas dalam menemukan dan mengevakuasi korban AirAsia QZ8501.
“Saya mewakili Presiden Joko Widodo menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada TNI dan Polri, serta semua aparatur negara yang terlibat dalam evakuasi jenazah kecelakaan pesawat ini,” katanya.