Syarat Politisasi, Mahasiswa Desak Presiden Jokowi Batalkan Hasil Lelang Jabatan Dirjen Pajak

oleh
oleh

Bem Se NusantaraJakarta, beritaasatu.com – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Bem se Nusantara menggelar aksi unjuk rasa di depan Istana Negara Jl. Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (5/1/2015).

Mereka mendesak Presiden Joko Widodo untuk membatalkan hasil lelang jabatan Dirjen Pajak yang dinilai syarat politisasi.

“Kami mendesak Presiden Jokowi segera mengambil alih lelang jabatan Dirjen Pajak dan panggil 11 peserta lelang jabatan tersebut,” kata Koordinator aksi Yusuf Aryadi.

Para demonstran juga meminta agar KPK dan PPATK melakukan tracking terhadap sejumlah calon Dirjen Pajak yang masuk di Pansel. KPK tidak boleh membiarkan calon dirjen
Pajak yang terindikasi korupsi dan memiliki rekening gendut lolos begitu saja menduduki jabatan penting di sektor penerimaan negara tersebut.

“Pansel harus terbuka mengapa nama-nama tersebut tidak diloloskan. Pansel harus jelaskan kriteria penilaiannya ke publik. Termasuk jika ada penilaian dari KPK maupun PPATK,” bebernya.

Selain berorasi, massa juga menggelar spanduk dan poster bertuliskan “Copot jabatan Bambang Brodjonegoro dan Mardiasmo sebagai Menkeu RI dan Wamenkeu RI, Pengen jadi Dirjen Pajak Wani Piro, Tangkap Suryo Utomo Pegawai Pelaksana mau Jadi Dirjen Pajak apa kata dunia ??, Ungkap skandal catur Rini Widosari.

Seperti diketahui berdasarkan seleksi final Panitia Seleksi Terbuka Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Madya (Pansel Pajak),  Kemenkeu yang dipublikasi melalui Pengumuman No PENG-11/PANSEL/2014, diketahui telah diloloskan 7 calon.

Adapun rekam jejak 7 calon yang diloloskan Pansel menurut Forum Peneliti Pajak Berkeadilan adalah sebagai beriikut:

(1) Catur Rini Widosari tidak pernah menjabat Kanwil DJP, sehingga tidak memiliki wawasan tentang target penerimaan pajak. Ada isu miring ybs terlibat kasusnya Gayus. Dan skandap PT. Bumi Resouce, PT. Kaltim Prima Coal, PT. Arutmin Indonesia dll.

(2) Sigit Priadi P, diduga memiliki sejumlah aset miliaran rupiah, sementara dirinya hanya PNS. Namun berdasarkan LHKPN ybs mempunyai properti puluhan miliar di Jakarta.

(3) Suryo Utomo, menurut Forum Peneliti Pajak Berkeadilan. diduga memiliki rekening lebih Rp.100M. Waktu data Rekening gendut dari PPATK th 2011 untuk pegawai pajak, ada 2 karyawan aktif yang data rekening berjumlah lebih Rp.100M. Yaitu Suryo Utomo dan Catur Rini. Apalagi saat ini hanya menjabat sebagai Pelaksana, karena cuti pendidikan selama 3 tahun dengan biaya sendiri padahal yang bersangkutan kerja di Kalimantan.

4. Poltak Maruli Jhon Liberty Hutagaol, keluarganya memiliki perusahaan konsultan pajak. Sehingga dicurigai bisa ada konflik kepentingan. Mendapat fee USD untuk merger salah satu media serta 1 milyar dari Barito Grup dll.

(5) Puspita Wulandari, diduga memiliki rekening tidak wajar. Dan menerima suap miliaran rupiah, Puspita sangat dekat dengan petinggi di pemerintahan dan memiliki jaringan ke pimpinan parpol.

(6) Ken Dwijusetiadi memiliki kebiasaan buruk, yang bersangkutan sebagai calon dirjen sebagai ALKOHOLIK “Glitzering” apalagi proyek IT 10.000 NPWP fiktif belum terungkap secara terbuka.

(7) Rida Handanu yang juga calon unik, karena kebiasaan dan hoby Karaoke di tempat yang tidak patut di tiru, dia terlibat dalam berbagai kasus besar yang tertangkap tangan oleh KPK, namun dirinya selalu lolos dan hanya bawahannya yang kena ciduk.

Atas dasar masukan tersebut, pihaknya mendesak KPK dan PPATK, agar segera mengambil langkah-langkah penting, berkoordinasi dengan Pansel agar calon dirjen pajak pengganti Fuad Rahmani tersebut benar-benar calon yang layak dan minim kontroversi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.