JAKARTA – Presiden GOBER (Go Online Bersama) Community, Dodi Ilham menegaskan bahwa driver ojek online adalah sebuah profesi rakyat yang baik. Sehingga ia ingin agar profesi tersebut dapat dihormati oleh semua pihak, dan dapat dikembangkan murni untuk kemaslahatan para mitra aplikasi ojol secara merata.
“Kami di GOBER Community melihat bahwa perlawanan terhadap ekspolitasi dan penindasan harus dilakukan dengan cara kekuatan finansial dan kemandirian kolektif, sehingga sepakat untuk membentuk Koperasi Ojol,” kata Dodi dalam keterangannya kepada wartawan, Senin (27/10/2025).
Ia juga mengatakan bahwa pengemudi online juga harus memiliki kompetensi yang mumpuni di tengah-tengah masyarakat. Salah satunya adalah sertifikasi kompetensi pengemudi online, bukan hanya soal kecakapan dalam berkendara, tapi juga bagaimana mereka mampu menjadi bagian dari entitas bela negara, hingga meningkatkan profesionalitas dalam pelayanan dengan para customer.
“Koperasi GOBER Indonesia tengah menyiapkan program sertifikasi Kompetensi Pengemudi Online, yaitu untuk ; bela diri dan bela negara, kepribadian atau profesionalitas, solidaritas mekanik, pelatihan P3K dan K3, serta pendidikan kearifan lokal,” ujarnya.
Dodi sangat yakin dengan kemajuan dan peran teknologi, khususnya yang berkaitan dengan dektor perekonomian di Indonesia. Ia percaya bahwa masa depan negara ini akan semakin membaik ke depannya.
“Kami tegaskan bahwa untuk melawan teknologi yang bersifat sentralistis harus dengan teknologi yang desentralisasi terutama jika Presiden Prabowo Subianto membuka ruang luas bagi ekonomi digital yang inklusif, terbuka dan berkeadilan,” ucap Dodi.
Oleh karena itu, Dodi Ilham pun menyampaikan secara tegas bahwa profesi pengemudi online adalah pekerja pencari nafkah yang terhormat. Mereka bekerja murni untuk memenuhi kebutuhan anak istri dan keluarga mereka, bukan untuk mencari kekuasaan dan pencitaran semata. Sehingga ia menitikberatkan agar semua pihak tidak mengeksploitasi profesi ojol demi kepentingan kelompok semata, apalagi untuk kepentingan politik praktis.
“Pengemudi online adalah bagian dari rakyat pekerja yang mencari nafkah dengan terhormat. Bukan alat kekuasaan, bukan pula objek pencitraan,” tegasnya.
“Saling menghormati antara Negara dan Rakyat akan menjadi fondasi bagi ekonomi digital yang berdaulat, adil, dan berkeadaban — sesuai dengan cita-cita para pendiri bangsa,” pungkas Dodi Ilham.







Komentar