Semarang – Penerapan Kurikulum Merdeka di seluruh sekolah menuntut pembenahan agar selaras dengan perkembangan zaman, khususnya dalam pelaksanaan pembelajaran mendalam. Gugus Muh Syafe’i, yang terdiri dari enam SD di Kecamatan Pringapus, Kabupaten Semarang, telah mulai menerapkan Kurikulum Merdeka di kelas. Namun, para guru masih menghadapi tantangan dalam mengimplementasikan pendekatan deep learning dalam Kurikulum Merdeka, serta sering dihadapkan pada berbagai permasalahan nonakademik siswa di kelas yang memerlukan penanganan khusus.
Solusi yang ditawarkan oleh Tim Pengabdian kepada Masyarakat Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi Universitas Negeri Semarang (UNNES) yang diketuai oleh Dr. Trimurtini, M.Pd. untuk bersama-sama memahami pendekatan deep learning dan personalized counselling approaches dan mempraktikannya di sekolah dan kelas masing-masing. Rangkaian kegiatan pengabdian ini telah diawali dengan sosialisasi Pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning) dan personalized counselling approaches bagi Bapak Ibu Kepala Sekolah dan Guru Sekolah Dasar Gugus Muh Syafe’i di Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang pada tanggal 31 Mei 2025 bertempat di SDN Klepu 01 dan dihadiri 40 orang.
Kegiatan ini dibuka oleh Ketua Gugus Muh Syafe’i Ibu Wahyu Candra Dewi, S.Pd.SD dan dilanjutkan penguatan dari Koordinator Wilayah Kecamatan Pringapus Ibu Supiyati, S.Pd., M.Pd. Kegiatan ini dihadiri juga beberapa tamu undangan perwakilan dari gugus yang lain. Arahan dari Ibu Supiyati, S.Pd., M.Pd. terkait dengan guru di sekolah yang memiliki peran penting dalam pendidikan perlu memiliki sikap adaptif terhadap perkembangan dan kebijakan yang baru. Pendekatan pembelajaran mendalam ini perlu dipahami sebagai langkah awal untuk dapat action mempraktikkannya.
Materi yang disajikan oleh tim pengabdian kepada masyarakat meliputi filosofi dan kerangka kerja pembelajaran mendalam disajikan oleh Dr. Trimurtini, M.Pd. Dilanjutkan dengan prinsip meaningful, mindful, dan joyful learning yang disampaikan oleh Petra Kristi Mulyani, M.ed, PhD., Dr. Nursiwi Nugraheni, S.Si, M.Pd., Abtadi Tris Hamdani, S.Pd., M.Pd., dan Elok Fariha Sari, S.Pd.Si, M.Pd. Meaningful learning mengacu pada konsep bahwa pengetahuan yang dipelajari sepenuhnya dipahami oleh individu dan individu tersebut mengetahui bagaimana fakta spesifik tersebut berhubungan dengan fakta lain yang tersimpan dalam otaknya (Ausubel). Selanjutnya materi tentang personalized counselling approaches disajikan oleh Najma Sana Nadhirah Hilman, M.Pd.. Materi ini difokuskan bagaimana para guru kelas di SD dapat melaksanakan personalized counselling approaches, salah satunya mereka perlu memiliki microskills yang terdiri dari kemampuan untuk hadir sepenuhnya bagi siswa, mendengarkan aktif, memberikan dorongan asertif dan positif, memberikan pertanyaan terbuka, serta melakukan refleksi makna dan perasaan siswa.
Kegiatan ini kemudian akan berlanjut dengan tahapan dimana kepala sekolah dan guru kelas merencanakan dan mempraktikan pendekatan deep learning dan personalized counselling approaches di sekolah masing-masing. Dilanjutkan dengan sharing praktik baik berrsama yang akan dilaksanakan pada bulan Juli 2025.
Komentar