HMI Puji Dampak Positif Poliran: Mengurangi Pengangguran dan Meningkatkan Keamanan Sosial

Nasional144 Dilihat

Jakarta – Wakil Bendahara Umum (Wabendum) Badko HMI Jabodetabeka-Banten, Rifandy Deovandra, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Kapolda Banten, Irjen Suyudi Ario Seto, dan seluruh jajaran yang telah menggagas dan merealisasikan program Polisi Peduli Pengangguran (Poliran).

Menurut Rifandy, langkah progresif ini merupakan bentuk nyata kepedulian institusi kepolisian terhadap problem sosial masyarakat, khususnya tingginya angka pengangguran di Provinsi Banten.

Program Poliran yang difokuskan kepada pelatihan keterampilan kerja bagi masyarakat Banten tidak hanya menjawab keresahan soal keterbatasan lapangan kerja, tetapi juga menjadi inovasi yang memperluas peran Polri sebagai mitra masyarakat.

“Kami menilai Poliran mampu menjadi role model bagi wilayah-wilayah lain dalam upaya kolaboratif mengatasi pengangguran melalui sinergi antara kepolisian, pemerintah, dan masyarakat sipil,” ucap Rifandy, Sabtu 3 Mei 2025.

Kunjungan langsung Menteri P2MI, Abdul Kadir Karding, ke Balai Pelatihan Poliran Polda Banten pada Jumat 2 Mei 2025, menjadi bukti pengakuan atas pentingnya program ini secara nasional. Rifandy mengapresiasi kehadiran jajaran Kementerian dan unsur pemerintahan lain yang menunjukkan dukungan konkret terhadap inovasi dari Polda Banten tersebut.

Dio panggilan akrabnya menambahkan, angka pengangguran yang tinggi bukan hanya tantangan ekonomi, melainkan juga memiliki dampak sosial dan keamanan yang signifikan. Dengan memberikan pelatihan dan keahlian kepada masyarakat, Poliran secara langsung ikut memutus mata rantai potensi kejahatan akibat pengangguran.

“Ini adalah pendekatan pencegahan yang visioner,” kata Dio.

Apalagi, dalam kesempatan itu juga disampaikan harapan agar alumni Poliran dapat diberdayakan dan disalurkan untuk bekerja di luar negeri secara legal dan aman. Langkah ini menurut Dio bukan hanya strategis, tapi juga relevan dengan kebutuhan tenaga kerja global, selama tetap dalam koridor perlindungan dan pemberdayaan pekerja migran Indonesia.

HMI Badko Jabodetabeka-Banten juga menyambut baik semangat untuk menjadikan Poliran sebagai bagian dari komitmen nasional dalam mencegah Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). Dengan memberi jalur resmi dan pelatihan yang layak, masyarakat dapat memiliki masa depan yang lebih aman dan terarah.

Keberhasilan ini tentu tidak lepas dari kepemimpinan Irjen Suyudi Ario Seto yang progresif dan inklusif, serta dukungan dari berbagai pihak seperti DPRD Provinsi Banten, jajaran Kementerian P2MI, dan seluruh tim Polri yang terlibat. Dio berharap program Poliran terus dikembangkan dan diperluas cakupannya.

“Sebagai bagian dari generasi muda dan organisasi mahasiswa, kami menegaskan komitmen Badko HMI Jabodetabeka-Banten untuk ikut mengawal serta mendukung upaya-upaya yang berpihak kepada rakyat kecil, utamanya yang berkontribusi terhadap pengurangan pengangguran dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” harapnya.

Dio juga mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersama-sama mendukung transformasi Polri ke arah yang lebih humanis dan solutif. Karena di tengah banyaknya tantangan sosial, apa yang dilakukan Polda Banten hari ini adalah harapan dan contoh bahwa perubahan itu mungkin, selama ada niat, sinergi, dan keberpihakan yang nyata.

Komentar