Sentil Deddy Sitorus, Rampai Nusantara : Faktanya Pilkada Berlangsung Damai, Jagoannya Kalah Kenapa Justru Ragukan Netralitas Aparat?

oleh
oleh

Jakarta – Ketua Umum Rampai Nusantara Mardiansyah Semar mengapresiasi aparat kepolisian yang telah bekerja keras dan profesional dalam mensukseskan pilkada serentak tahun 2024 sehingga bisa berjalan damai tanpa gesekan berarti di masyarakat.

Semar mengungkapkan heran dengan politikus PDI Perjuangan yang justeru dalam salah satu pernyataannya disalah satu stasiun televisi swasta baru-baru ini menuduh aparat dimobilisasi untuk memenangkan calon kepala daerah tertentu.

“Aparat kepolisian telah sukses dalam menjalankan tugasnya mengamankan ketertiban masyarakat selama pilkada serentak sehingga bisa tanpa ada gesekan di masyarakat, ini merupakan pilkada yang digelar secara serentak di seluruh wilayah Indonesia kali pertama, jika ada pihak yang beranggapan lain seperti pernyataan Deddy Sitorus yang meragukan netralitas Polri mungkin yang bersangkutan sedang tidak baik-baik saja karena jagoannya banyak menelan kekalahan sehingga perlu mencari kambing hitam,” tegas Semar.

Semar menyinggung kekalahan PDI Perjuangan di berbagai wilayah khususnya Jawa Tengah dalam pilkada kali ini yang selama ini menjadi kandang banteng dan sebelumnya selalu kepala daerahnya dimenangkan oleh partai tersebut tentu membuat deddy sitorus meradang.

“Saya menduga kekalahan di Jawa Tengah yang selama ini menjadi kandang banteng membuat Deddy Sitorus sebagai kader merasa terpukul bahkan keliatannya sudah hampir gila dengan membabi buta kambinghitamkan aparat untuk meluapkan kekecewaanya,harusnya intropeksi diri lah dan lakukan evaluasi bukan justru salahkan orang lain itu khan terkesan pecundang ya,” tambah Semar yang juga aktivis 98 tersebut.

Menurut Semar kepolisian dibawah kepemimpinan Jenderal Listyo Sigit sangat menjunjung tinggi profesionalitas dalam menjalankan tugasnya sehingga mendapatkan dukungan penuh publik.

“Kapolri selama ini tegak lurus dengan aturan bahkan sampai saat ini saja dukungan publik masih sangat tinggi mencapai 75 % ke atas jadi kalo hanya Deddy Sitorus yang tidak suka berarti mungkin saja karena kepentingannya terganggu atau tidak diakomodir karena Kapolri Jenderal Sigit sangat profesional dalam menjalankan tugasnya,” jelas Semar.

Ia juga mengingatkan Deddy Sitorus untuk tidak asal bicara dengan meragukan netralitas aparat selama gelaran pilkada serentak berlangsung justru bukannya selama ini PDIP lah yang sangat dimanjakan oleh kekuasaan dan jika bicara kecurangan secara fakta seperti Pilkada di Jakarta yang melakukan kecurangan justru paslon dari partainya Deddy Sitorus dan pelakunya sudah dikenakan sanksi. Sebelumnya Hasto sekjen PDIP juga bicara hal yang sama bahkan menuding dan menuduh Pak Jokowi.

“Tidak perlu lah asal bicara kalo memang memiliki bukti-bukti silahkan laporkan saja dan bukan asal menuduh saja karena justru sudah menjadi rahasia umum kalo dugaan kuat selama ini partai dia lah yang disupport penuh oleh institusi negara jadi jangan seolah-olah maling teriak maling dan lebih baik diurus saja dulu kader partainya itu Harun Masiku yang sampai sekarang ini sepertinya masih saja dilindungi tidak diserahkan ke penegak hukum, jangan-jangan kalo tertangkap akan terjadi tsunami besar di PDIP yang sangat mungkin menyeret para petinggi partainya ini,” ungkap Semar.

“Pilkada berjalan baik penuh kedamaian tentu ini prestasi dari kepolisian jadi harusnya diapresiasi Kapolrinya dan Pak Jokowi selama menjadi Presiden menorehkan berbagai capaian yang gemilang semestinya juga di apresiasi bukan dituduh macam-macam, memang sudah keblinger ini mereka.” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.