Deklarasi Pemilu Damai, Hadirkan Pemilu Luber Jurdil dan Junjung Tinggi Dialog Edukasi Politik

oleh
oleh

Jakarta – Para pemuda, pelajar dan mahasiswa Jakarta menggelar kegiatan deklarasi Pemilu Damai 2024 “Menjaga Pemilu, Menjaga Indonesia” di Aula Perpustakaan Nasional, Jakarta, Senin (15/1/2024).

Adapun poin deklarasi diantaranya adalah menghadirkan Pemilu Damai dengan menjunjung nilai dialog edukasi politik dan perdamaian di tengah-tengah masyarakat.

“Kami juga akan menghadirkan Pemilu Damai berasaskan Luber-Jurdil pada Pemilu 2024,” tegas mereka.

Poin selanjutnya adalah berkomitmen menjaga independensi sikap melalui lembaga pelajar dan kemahasiswaan dalam menyuarakan keadilan dan kebenaran tanpa dipengaruhi kepentingan pihak manapun.

“Kami siap mengawal secara aktif dan terlibat dalam pengawasan Pemilu guna memperkuat pondasi demokrasi,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua BEM UPN Veteran Jakarta Rifqi Adyatma menyebutkan sebagai generasi muda yang merupakan garda terdepan memiliki peran besar di tahun politik kali ini

“Adanya bonus demografi yang sangat besar kali ini, saatnya peran Pemuda mengisi agenda politik dengan memupuk pesan-pesan perdamaian. Supaya 2045 menuju Indonesia Emas nanti betul-betul tercapai,” terang Rifqi.

Selain pembacaan deklarasi, mereka juga menggelar kegiatan Talkshow yang dihadiri beberapa narasumber diantaranya adalah Mohamad Ihsan (Ketua KPU Banten), Dr Anggawira MM MH (Tim Paslon 02), Mustofa Mahrawardaya (Timnas AMIN 01), Geni Isna Murti (Jubir Paslon 03) dan Dr. Deden Mauli Darajat (Pakar Komunikasi Politik / Direktur Eksekutif pengkajian Komunikasi dan Media (PK2M) UIN Jakarta).

Ketua KPU Banten Mohamad Ihsan menyampaikan bahwa tahun 2024 adalah tahun politik bagi bangsa Indonesia untuk menentukan Presiden dan Wakil Presiden, DPR, DPD DPRD provinsi dan juga DPRD Kabupaten Kota. Dan tentunya ini menjadi momentum sangat baik bagi semuanya untuk melakukan perbaikan demokrasi di Indonesia.

“Karena sejatinya Pemilu kita itu memiliki beberapa fungsi evaluasi perbaikan dan juga pemberian mandat kembali atau tidak memberikan mandat kembali kepada pemimpin-pemimpin kita,” katanya.

Dia pun mengingatkan agar para Paslon dan pendukungnya untuk menjaga persatuan meski ada perbedaan pilihan di Pemilu 2024.

“Jangan gara-gara perbedaan pilihan atau perbedaan politik kita tercerai berai,” ujarnya.

Sementara itu, kubu Paslon 02 Anggawira mengungkapkan bahwa Pemilu adalah simbol regenerasi maupun rekruitmen kepemimpinan.

“Dan Pemilu juga sebagai proses pendewasaan seluruh masyarakat Indonesia. Apalagi kita sudah melewati beberapa kali Pemilu di tanah air,” jelasnya.

Sedangkan perwakilan Timnas AMIN Mustofa Nahrawardaya menjelaskan bahwa Pemilu bisa dikatakan damai maka harus memahami beberapa hal terutama pemilih tidak apatis pada politik, pemilih kenal dengan partai politik dan paslon serta calonnya.

Berikutnya, mengetahui rekam jejak semua calon hingga paham soal semua gagasan Paslon.

“Terakhir adalah literasi digital ditahun politik kali ini,” sambungnya.

Ditempat yang sama Jubir Paslon 03 Geni Isna Murti memastikan bangsa Indonesia adalah bangsa yang moderat dan bangsa yang cintai damai.

“Secara budaya itu kita sangat siap untuk melakukan Pemilu yang damai dan pastinya partisipasi masyarakat untuk datang ke TPS dan juga ikut mengawasinya,” bebernya.

Ditempat yang sama, Pakar Komunikasi Politik / Direktur Eksekutif pengkajian Komunikasi dan Media (PK2M) UIN Jakarta Dr. Deden Mauli Darajat menuturkan bahwa siapa yang mendapatkan perdamaian maka harus bersiap untuk berperang.

“Bukan dalam makna peperangan secara fisik tetapi peperangan terhadap kebodohan, peperangan terhadap hoax, peperangan terhadap hate speech, peperangan terhadap perpecahan SARA dan yang lainnya. Karena Indonesia juga punya bhinneka tunggal Ika beragam bahasa budaya tetapi tetap satu jua,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.