Mahasiswa Malang : Percuma Ada Pansel Jika Bisa Diintervensi

oleh
oleh

MALANG – Sejumlah Mahasiswa yang mengatasnamakan diri Aliansi Mahasiswa Nusantara (AMARA) menggelar aksi unjuk rasa di depan Balaikota Malang, Jawa Timur.

Dalam aksinya, mereka memberikan kritik terhadap panitia seleksi calon pimpinan komisi pemberantasan korupsi (Pansel Capim KPK) yang seperti terintervensi pihak tertentu dalam memilih 10 nama Capim KPK untuk difit and proper test oleh Komisi III DPR RI.

“Buat apa ada panitia seleksi kalau ujung-ujungnya diintervensi,” kata koordinator lapangan, Umar dalam orasinya, Sabtu (7/9/2019).

Dugaan adanya intervensi Pansel KPK tersebut dikatakan Umar lantaran mereka malah memilih 10 nama Capim yang diduga bermasalah termasuk dalam urusan rekam jejak mereka.

“Ada 10 nama Capim yang dijaring tapi mereka punya catatan buruk. Kenapa masih dipilih. Kami rasa sudah ada intervensi terhadap Pansel sehingga tidak independen,” ujarnya.

Selain itu, Umar juga menegaskan bahwa pihaknya sangat mendukung KPK sebagai lembaga antirasuah yang bersih dan memiliki kinerja yang baik. Karena menurutnya akar masalah bangsa Indonesia adalah adanya para koruptor.

“Kami bersama KPK,” tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Umar juga mengatakan bahwa pihaknya mendorong agar Presiden mengambil sikap terkait dengan dugaan adanya paham radikal dan ekstremis tertentu di dalam tubuh KPK.

Ia menduga di dalam tubuh KPK ada paham yang dinilai anti terhadap Pancasila.

“Kami mendukung upaya Presiden RI untuk membersihkan KPK dari kelompok radikal anti Pancasila,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.