Tak Mau Terpapar Paham Radikal, Jangan Hanya Nyari Dalil di Internet

oleh
oleh

BeritaAsatu.com – Munculnya paham radikal yang ada di Indonesia misalnya, ternyata diidentifikasi karena persoalan lemahnya pemahaman agama bagi masyarakat.

“Substansi radikalisme banyak mengkaji dan menginterpretasi ayat-ayat Al Qur’an secara tekstual saja tanpa mampu memahami maknanya,” kata aktivis PMII Cilacap, Nur Sayid Santoso Kristeva dalam seminar kebangsaan bertemakan “Menelisik akar radikalisme dakwah melalui media serta menanggulangi radikalisme agama pada zaman now” di aula Al Ghazali, Institut Agama Islam Imam Ghazali (IAIIG) Cilacap, Jawa Tengah, Minggu (29/7/2018).

Pemahaman agama yang salah ini kata Nur Sayid dilihat dari munculnya gerakan upaya penegakan syariat Islam dan pola pemerintahan Khilafah di Indonesia. Padahal Indonesia sudah memegang konsensus final yakni Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika bukan hanya bercorak nasionalis semata melainkan sesuai dengan Islam.

“Gerakan-gerakan radikalisme yang pernah terjadi di Indonesia antara lain gerakan Islam yang menginginkan Indonesia menegakkan syariat Islam, dan ada pula gerakan yang mendorong Indonesia menjadi Negara Islam,” tuturnya.

Bagaimana agar bangsa Indonesia terhindar dari paham radikal dan intoleransi yang bisa berujung pada terorisme. Nur Sayid mengatakan bahwa semua itu ada pada diri bangsa Indonesia masing-masing.

Namun kunci awalnya adalah tidak mudahnya percaya dengan berita-berita yang tidak jelas asal usulnya yang kini mudah sekali ditemukan di media online dan media sosial.

“Elemen utama literasi media dalam rangka mencegah masuknya radikalisme yakni selalu menyaring informasi yang kita terima melalui media sosial, jangan sampai percaya hoax,” terang Nur Sayid.

Dan kemudian ia juga mengingatkan agar masyarakat tidak mudah mengamini dalil agama yang tersebar di internet yang biasanya disampaikan secara sepenggal-sepenggal.

“Tidak mencari dalil agama dari internet dan perlu mencari sumber (hadist dan dalil) yang jelas kebenarannya,” tambahnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.