Diatas 5 Tahun, Pesawat Masuk Depo Biar Bujang Lagi

oleh
oleh

Beritaasatu – Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI Fuad Basya menyakini bahwa pesawat Hercules C-130 yang jatuh di Medan pada Selasa lalu masih dalam kondisi layak terbang. 

Menurutnya, pesawat yang menewaskan seluruh penumpangnya itu dari segi pemeliharaan sangat memenuhi syarat. 

“Jam terbang Hercules tersebut akan berakhir pada 38 ribu jam terbang. Sementara kini pesawat tersebut baru mendekati 20 ribu jam terbang,” sebut Fuad saat diskusi polemik di Warung Daun, Sabtu (4/7/2015).

Lebih lanjut, ia mengaku tak bisa menyalahkan karena kurang perawatan atau kurang profesionalisme prajurit. Sebab, kata dia, akan ada hasil investigasinya. Fuad juga membantah jika ada sistem gonta-ganti (kanibal) antar 010149700_1435649620-20150630-Pesawat-HerculesC130-Jatuh-Medan1komponen pesawat. 

“Masalah kanibal mungkin saya perlu luruskan,” ujarnya.

Ia pun menyebut barang yang dikanibal mulai dari kursi, radio untuk hiburan, tapi alat utama tidak. Kata Fuad, pesawat TNI AD dibagi dalam empat tahapan dalam perawatannya. Untuk pesawat yang mengalami kerusakan ringan, kondisi pesawat akan dicek dalam 50 jam terbang. Rusak atau tidak rusah, pesawat tersebut harus masuk pemeliharaan di skuadron.

“Dalam jangka waktu tiga tahun, rusak atau tidak rusak, pesawat tersebut harus masuk ke dalam suadron teknik,” bebernya.

Namun, sambung Fuad, apabila sudah masuk ke dalam usia lima tahun atau sudah 3600 jam terbang, pesawat tersebut harus masuk ke depo pemeliharaan di Bandung, Jawa Barat untuk ‘dilanjangi’. 

“Cukup lama prosesnya, di sana seluruh bodi ditelanjangi. Dibedah semua, parunya rusak diganti sehingga pada saat keluar dari depo, pesawat istilahnya kalau laki-laki dia jadi bujang kembali. Siap pakai,” tukasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.