Beritaasatu – Pengamat pertahanan dan militer, Susaningtyas Nefo Handayani mengharapkan agar ke depan pemerintah bisa mengatasi keterbatasan anggaran agar bisa meningkatkan industri pertahanan.
“Saya setuju anggaran pertahanan ditingkatkan menjadi Rp 30 triliun,” kata Susaningtyas saat diskusi polemik bertajuk ‘ Hercules dan Irono Alutsista TNI’ di Warung Daun Cikini Menteng Jakpus, Sabtu (4/7/2015).
Turut hadir narasumber lainnya, Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Tantowi Yahya, Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI Fuad Basya dan Presiden organisasi Pengawas Penerbangan Indonesia Aviation and Aerospace Watch (IAAW) Soenaryo Yosopratomo.
Hal itu menyusul musibah pesawat Hercules C 130 yang jatuh di Medan, Sumatera Utara beberapa hari lalu. Ia pun berharap agar TNI segera berbenah.
Lebih lanjut, Susaningtyas menyatakan sudah saatnya pemerintah dan TNI melakukan peremajaan alutsista TNI.
“Memang sudah saatnya diadakan modernisasi alutsista di semua matra,” ungkapnya.
Jadi, lanjut dia, dalam pembelian alutsista TNI itu haruslah berpatokan pada situasi kondisi termasuk diukur dari eskalasi ancaman serta ketahanan negara. Termasuk diukur dari sistem cegah tangkal.
“Jadi politik anggarannya harus berpatokan pada eskalasi ancaman, kekuatan tangkal dan melihat lamanya peperangan,” terangnya.
Lebih jauh, Susaningtyas mengingatkan jika pemerintah membeli peralatan perang dari negara lain jangan sampai mengabaikan kualitas alutsista tersebut.
“Atau pembelian dari negara lain tanpa abaikan kualitas alutsistanya, saya setuju dengan Jenderal Gatot bahwa beli alutsista tak sesimpel beli tahu,” pungkasnya.